Laporan Wartawan Tribun MedanĀ Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Di mata keluarga almarhum Brigadir Wahyudi Syahputra anggota Brimob yang tewas saat baku tembak di wilayah Poso dikenal cukup baik. Ia juga dikenal sangat ramah dengan keluarganya yang lain.
"Walaupun dia Polisi tapi dia gak sombong itu sama keluarga. Ramah kalilah, dia panggil saya bapak dari istri saya makanya saudara,"ujar Yamin Selasa, (9/2/2016).
Sosok Puput (sapaan akrab keluarga) juga dikenal sangat rajin beribadah.
Ia disebut memiliki dua orang anak.
"Dia itu anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya itu ada tapi sakit. Waktu kecil demam tinggi gitu," kata Yamin di rumah duka di Lingkungan Tempel Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai.
Disebutkan sudah sejak dari tahun 2007 almarhum berangkat ke Poso.
Ia masuk polisi sejak tahun 2005.
Pada Selasa (9/2/2016) malam wargapun sudah mendirikan tenda di rumah orangtuanya.
Saat itu juga para wargapun sudah mulai berdatangan.
"Kalau untuk acara tahlilan belum. Disepakati besok malam saja. Saat ini jenazahnyakan belum ada,"ujar Yamin.
Disebut kalau pihak keluarga mendengar kematian almarhum sekira pukul 11.30 WIB.
Saat itu komandan almarhum menelpon pihak keluarga.
"Yang jelas terkejut kalilah. Besok rencananya Kapoldasu pun katanya mau datang. Kami dapat informasi dari polisi yang ada di Polsek Perbaungan tadi,"kata Yamin.
Sebelumnya, baku tembak antara petugas Brigade Mobile (Brimob) dengan orang tak dikenal (OTK) kembali terjadi di wilayah Poso, Sulawesi Utara.
Dalam insiden baku tembak ini, seorang anggota Brimob yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut), Brigadir Wahyudi Syahputra meninggal dunia