Laporan Wartawan Tribun Bali, Aloisius H Manggol
TRIBUNNEWS.COM, SUMBA TIMUR – Seluruh jaringan komunikasi di Pulau Sumba terputus pasca gempa berkekuatan 6,6 SR menggunang.
Gempa berpusat di darat 14 km Barat Daya Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, Jumat,(12/2/2016).
Seorang warga Waingapu, Ibu Kota Kabupaten Sumba Timur, Dion mengatakan jaringan komunikasi sempat terputus pasca gempa sekitar pukul 17.02 WIB itu.
“Sinyal juga baru muncul,” ucap Dion ketika dihubungi Tribun Bali, Jumat,(12/2/2016).
Pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini mengaku belum mengetahui kondisi terakhir titik pusat gempa pada Kabupaten Sumba Barat.
Pasalnya, waktu tempuh menuju wilayah tersebut sekitar tiga jam dari Kota Waingapu.
Seperti diketahui, selama lima hari terakhir sejak tanggal 8 - 12 Februari 2016 Pulau Sumba yang berada dalam wilayah administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peristiwa gempa bumi.
Sesuai data yang diperoleh BMKG Stasiun Geofisika Klas I Kupang, pada Senin (8/2/2016), gempa sempat mengguncang wilayah Sumba Barat (Sumbar) dengan kekuatan 2,1 Skala Richter (SR).
Pada Rabu (10/2/2016), gempa juga sempat terjadi di Sumbar dengan kekuatan 3.2 SR.
Pada Kamis (11/2/2016), gempa terjadi kembali di Kabupaten Sumbar berkekuatan 4,7 SR.
Pada Jumat (12/2/2016), sekitar pukul 09.40 wita terjadi gempa berkekuatan 4,6 (SR) di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).
Yang teranyar gempa berkekuatan 6,6 SR berpusat di darat 14 km Barat Daya Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, Jumat,(12/2/2016).
Gempa-gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.