Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mukhlis (23), pedagang es yang biasa membuka lapak di Jl Muchtar Basri, tak jauh dari kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) nyaris tewas diparang kelompok preman.
Ia diparang lantaran menolak memberikan uang setoran kepada preman yang kerap mangkal di seputaran kampus UMSU.
"Saya tadi lagi jualan. Tiba-tiba datang dua laki-laki minta uang ke saya. Mereka minta Rp150 ribu," kata Mukhlis saat diperiksa petugas Polsekta Medan Timur, Sabtu (13/2/2016) sore.
Merasa disepelekan, kelompok preman ini kemudian menendang steling warung milik korban. Bahkan, gerobak dagangan korban dirusak.
"Mereka langsung ngeluarkan parang. Tapi saya langsung lari," ungkap korban dengan wajah pucat pasi.
Lantaran takut tewas dihabisi kelompok preman, Mukhlis bersembunyi di rumah salah seorang warga.
Sementara itu, para preman membuat teror di sepanjang Jl Muchtar Basri dengan membawa parang panjang.
Dari pantauan Tribun di lokasi, sejumlah petugas Polsekta Medan Timur langsung menyisir sejumlah gang yang berada tak jauh dari kampus UMSU.
Sayangnya, kelompok preman ini berhasil lari.(*)