TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ada yang istimewa dalam pelantikan 17 kepala daerah di Jawa Timur (Jatim), Rabu (17/2/2016) hari ini di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Salah satu dari kepala daerah yang dilantik ternyata menjadi yang termuda di Indonesia. Dia adalah Mochamad Nur Arifin, Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Trenggalek.
Saat dilantik oleh Gubernur Jatim Soekarwo, Gus Ipin (panggilan Mochamad Nur Arifin), yang maju berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak ini genap berusia 25 tahun. Tepatnya 25 tahun 10 bulan. Karena dia lahir di Surabaya, 7 April 1990.
Atas prestasi tersebut, Gus Ipin diganjar Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai Wakil Bupati Termuda di Indonesia.
Penghargaan rekor prestisius itu akan diserahkan Ngadri, dari Museum Rekor Indonesia, usai prosesi pelantikan.
Gus Ipin yang juga seorang pengusaha muda ini menumbangkan rekor yang dipegang oleh Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad alias Ra Momon, yang berusia 26 tahun saat dilantik 4 Maret 2013 lalu.
Gus Ipin mengatakan, tidak ada yang istimewa dari rekor MURI yang didapatkannya sebagai wakil kepala daerah termuda di Indonesia.
Karena masih banyak yang dilakukan dan kerja nyata yang harus ditunjukkan untuk lima tahun ke depan.
"Ini kredit poin buat Trenggalek saja. Bukan sebuah prestasi. Karena kebetulan saat dilantik usia saya masih muda," ujarnya, kepada Surya (Tribunnews.com Network), Selasa (16/2/2016) disela gladi bersih pelantikan, di Gedung Grahadi.
Bagi suami Novita Hardiny ini, rekor MURI yang didapat merupakan bonus bagi masyarakat Trenggalek. Karena berani mengambil langkah besar memilih anak muda sebagai pemimpinnya dalam Pilkada 9 Desember 2015 lalu.
"Jadi, yang terpenting bagaimana hal ini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lain, khususnya Trenggalek," tegasnya.
Untuk itu, setelah dilantik, dia bersama Emil akan berusaha keras, bahwa anak muda bisa menjadi pelopor mewujudkan kemajuan sebuah daerah.
Caranya, kata bapak satu anak ini, menjadikan program tanggap bencana, memoles wajah pariwisata, dan memajukan industri kreatif sebagai prioritas untuk segera direalisasikan.
"Semakin orang mendengar nama Trenggalek, orang pasti akan datang," tandas Gus Ipin.