Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim, mengatakan, kegiatan latihan tanggap bencana yang dilakukan Jamaah Anshorus Syariah (JAS) di lereng Gunung Sumbing tidak memiliki izin.
"Tidak ada izin maupun pemberitahuan," kata Wahyu, Senin (22/2/2016).
Wahyu mengatakan, di lereng Gunung Sumbing, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung itu warga mencurigai kegiatan yang dilakukan oleh JAS.
"Waktu latihannya dilakukan malam hari, sembunyi sembunyi, seolah tertutup. Tempatnya juga susah dijangkau, selain itu pakaian yang digunakan juga ala militer," kata Wahyu.
Masyarakat yang resah dan curiga kemudian melapor ke Polres Temanggung.
"Setelah kami cek, benar ada kegiatan semi militer," katanya.
Wahyu menegaskan bukti kuat adanya latihan semi militer di kegiatan tanggap bencana JAS itu dari bekas alat yang digunakan latihan.
Cek Pengumuman Kelulusan CPNS Mahkamah Agung 2023 dan Cara Sanggah Hasil Integrasi Nilai SKD dan SKB
15 Soal Penilaian Harian Mapel IPS Kelas 8 SMP/MTs, Materi Bab 2 Dilengkapi Pembahasan Kunci Jawaban
"Kami tidak menangkap tangan, tapi di lokasi kami menemukan kaleng bekas sasaran tembak dan pohon untuk sasaran lempar pisau," katanya.