Reporter Surya, Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Proyek saluran air pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tak kunjung usai, sehingga imbasnya air hujan menggenangi rumah, warga tiga desa yakni Greges, Kalianak, dan Morokrembangan demo di Jalan Kalianak, Surabaya, Senin (22/2/2016).
Penghentian proyek ini juga membuat jalan Kalianak yang merupakan akses jalan lintas provinsi menggenangi jalan raya yang baru diperbaiki oleh Dinas PU Kota Surabaya dua minggu yang lalu kembali rusak.
Mereka bersama-sama meluapkan kekesalan mereka, dengan berteriak dan meminta kendaraan berat, untuk memutar arah.
Aksi ini membuat akses penghubung Surabaya-Gresik, ditutup mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan hanya kendaraan yang dibolehkan melintas warga hanya roda dua.
Aparat kepolisian dari Polsek Asem Rowo dan Morokrembangan datang mengamankan aksi warga yang terlihat anarkis karena kekesalan mereka yang sudah lama tidak dipenuhi.
" Nek gak di dandani minggu iki, wong-wong demo maneh" (Kalau tidak dibetulkan minggu ini, orang-orang akan demo lagi)," kata Joko anggota aksi berontak Kalianak ini.
Sebelumnya, pada minggu lalu, Surya mendapat keterangan dari warga, sebanyak tiga orang telah tewas di Jalan Kalianak akibat jalan yang rusak dan tergenang air, meskipun jalan telah dibetulkan oleh Dinas PU Kota Surabaya.
Setelah melakukan aksi demo, warga berbondong - bondong menuju Kelurahan Genting Kalianak, bersama dengan aparat kepolisian dan satpol PP Kota Surabaya.
Mereka mengeluarkan aspirasi mereka yang ke 5 kalinya, dengan masalah yang sama dikantor kelurahan ini.
Pada pertemuan tersebut beberapa perwakilan warga mengadakan musyawarah dengan Lurah Genting Kalianak, Komisi A Kota Surabaya, dan Bidang Pelaksana Balai Besar Jawa Timur untuk mencari solusi bersama.