Laporan wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Isu meninggalnya seorang tatung saat melakukan atraksi ketika masa ritual cuci jalan di Singkawang dibantah oleh Pemimpin Grup Datuk Kurata Hermansyah, Chong Bui Khiong.
Sebelumnya, sejumlah foto yang diposting di beberapa media sosial memperlihatkan seorang tatung dari grup Datuk Kurata terkapar bersimbah darah dengan luka menganga di bagian leher sebelah kanan di halaman Vihara Dewi Kwan Im di Jl GM Situt, Singkawang.
"Itu atraksi saat cuci jalan kemarin, kita ingin memberikan sedikit atraksi kepada masyarakat, kalau yang hadir di lokasi pasti tahu kalau A Saw tidak meninggal," kata Hermansyah, Rabu (24/2/2016).
Kata Hermansyah, dalam atraksi itu memang sengaja ditampilkan ketajaman senjata yang digunakan.
"Memang senjatanya tajam, kemudian usai pendarahan kita juga langsung melakukan pengobatan dan sembuh seperti tidak ada apa-apa, istilahnya Dewa merestui," katanya.
Kata Hermansyah, sejak merebaknya foto tatung A Saw yang dikabarkan meninggal, ia banyak mendapat telepon dari banyak pihak guna memastikan kejadian tersebut.
" A Saw saja habis itu masih main bola, selesai pawai kami juga ada sedikit pesta. Kalau ada yang nonton di podium kehormatan, si A Saw itu yang atraksi makan bola lampu neon, dia sekarang sudah pulang ke Jakarta," kata Hermansyah sambil memperlihatkan foto-foto mereka saat pesta usai pawai puncak Cap Go Meh.
Kata Hermansyah setiap kali turun atraksi, Grup Datuk Kurata pimpinannya selalu turun hingga puluhan tatung.
"Semuanya dalam keadaan sehat ," katanya menutup pembicaraan.(*)