Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang anak polisi terus menunduk ditanya penyidik Polsekta Sunggal cara dia turut membegal lalu membunuh anggota Brimob Polda Sumatera Utara.
Sepanjang reka ulang, Medan, Jumat (26/2/2016), Donald Ricardo Tampubolon merapatkan dua tangannya, menundukkan kepala, dan menjawan tidak tahu di mana ia mengambil kayu untuk memukul tengkuk Briptu Marisi Robert Parulian Silaen.
Berulang kali penyidik meminta dia menjelaskan detik-detik ia dan teman-temannya membunuh Marisi, Ricardo menjawab hal serupa.
"Enggak tahu aku pak. Enggak tahu aku," begitu kata Ricardo, pria berusia 24 tahun.
Penyidik kembali bertanya, "Ricardo, coba jelaskan di mana kayu itu kalian ambil? Lalu, siapa yang memukul tengkuk belakang korban?"
Sekian kalinnya penyidik menanyakan itu, pelaku tetap menjawab tidak tahu diikuti gelengan kepala. Hadir dalam reka ulang Dewi Tarihoran, jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Medan, Sumatera Utara.
Dugaan kuat, bungkamnya Ricardo diminta kuasa hukumnya sebelum ia menjalani reka ulang, tujuannya agar penyidik dan jaksa tak mendapatkan keterangan lengkap dalam proses ini.
Setali tiga uang, pelaku lainnya, Rudini Syahputra (22) alias Acong, berlaku sama. Remaja berkulit putih ini sempat tidak mengaku telah membunuh Briptu Marisi.
"Enggak tahu dimana mengambilnya pak," kata tersangka sambil menekuk kepalanya dalam-dalam di lokasi kejadian yang disaksikan banyak warga.