News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gedung Grahadi Surabaya Akhirnya Kebanjiran Juga

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANJIR - Petugas di Gedung Negara Grahadi sedang menghalau air yang masuk dan membanjiri selasar gedung sisi barat di Istana Gubernur Jatim ini, Jumat (26/2/2016) sore.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Surabaya membuat Gedung Grahadi kebanjiran pada Jumat (26/2/2016) sore.

Pantauan SURYA, air meluber dan masuk hingga lantai selasar gedung kantor Biro Umum di sebelah barat Gedung Grahadi. Ketinggian air 5 - 10 cm atau setinggi mata kaki orang dewasa.

Melihat hal itu, sejumlah staf Biro Umum di Gedung Grahadi berusaha menghalau air yang masuk.

Ayo cepat dihadang dan dialirkan ke saluran, biar airnya mengalir ke halaman dan menggenangi lantai," ujar Bambang, salah satu staf kepada sejumlah temannya.

Sejurus kemudian, luberan air dibersihkan. Sekitar pukul 15.15, genangan air sudah tak terlihat lagi di selasar Grahadi.

Selain sempat menggenangi selasar, derasnya air hujan juga menggenangi halaman dan taman yang ada di depan gedung utama Grahadi, dengan ketinggian air hingga mata kaki orang dewasa.

Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim Hizbul Wathon mengatakan, saluran air yang ada di Gedung Grahadi sudah sesuai standar yang ada sehingga mestinya mampu menampung luberan air hujan.

Tapi karena tingginya curah hujan, sehingga saluran yang ada tak mampu menampung gerojokan air hujan. "Akibatnya, air sempat meluber ke selasar," katanya.

Apalagi pada saat yang bersamaan, debit air di Sungai Kalimas yang berada tepat di belakang Gedung Grahadi juga terlihat penuh.

Sehingga air buangan dari tengah kota, termasuk dari dalam Gedung Grahadi tak bisa masuk ke sungai.

Meski demikian, pihaknya, kata Hizbul akan memeriksa dan mengevaluasi secara menyeluruh seluruh saluran drainase dan bagian di Gedung Grahadi.

Untuk memastikan, mana yang harus diperbaiki, agar kejadian yang sama tidak terulang.

"Apalagi kejadian ini (melubernya air hingga selasar) belum pernah terjadi sebelumnya," pungkas mantan Kepala Biro Kesra ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini