Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sudah menjadi rahasia umum, bangunan liar di kawasan Parangtritis digunakan sebagai tempat aktivitas pekerja seks komersial (PSK) melayani pria hidung belang.
Kini Pemkab Bantul bakal menertibkan bangunan liar di kawasan Parangtritis termasuk praktik prostitusi yang masih berlangsung.
Hal tersebut dilakukan agar potensi wisata di sana lebih berkembang lagi.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, Hermawan Setiaji, mengungkapkan sudah sekitar dua minggu ini membuat konsep mengenai bagaimana tertibkan kawasan wisata di Parangtritis.
Meski begitu, komando utama agar mereka bisa bergerak menurutnya tetap ada di kepala daerah.
"Saya berani saja, tapi kewenangan berada di pimpinan daerah," tuturnya akhir pekan lalu.
Menurutnya, konsep menertibkan Parangtritis dari prostitusi seharusnya cocok dengan salah satu visi pemimpin daerah baru Bantul kali ini yaitu religius dalam bingkai NKRI.
Konsep awal yang menurutnya bisa dilakukan jika telah mendapat persetujuan kepala daerah, adalah penertiban bangunan liar di kawasan inti gumuk pasir.
Bangunan telah dilarang berdiri di sana juga rencana pembangunan Parangtritis Geomaritime Science Park.
Hal kedua dalam konsepnya adalah penertiban kawasan relokasi parangtritis yang justru menurutnya banyak digunakan untuk lokasi mesum dan juga miras.
"Prioritas kedua itu untuk memgembalikan fungsi, yang dulu warung ya kembali jadi warung," tuturnya.
Kedua prioritas tersebut menurutnya paling realistis karena tidak memerlukan banyak persiapan dan tidak membutuhkan banyak orang.
Jika sudah menurutnya baru kemudian dipikirkan bagaimana menertibkan bangunan liar di Karangbolong dan Parangtritis yang menurutnya lebih banyak membutuhkan pertimbangan karena varian pemiliknya terlalu banyak.
Bupati Bantul, Suharsono menuturkan sejak awal sudah berniat untuk menghidupkan dan memajukan lagi tempat wisata di Bantul khususnya Parangtritis.
Dirinya sudah membuka peluang investor masuk untuk mengembangkan Parangtritis, namun sebelum itu Dia ingin kawasan wisata ditata.
"Saya akan terjun langsung bagaimana di sana, kalau ada bangunan liar saya akan tertibkan, bukannya menggusur, jadi kita tertibkan kalau nanti sudah bersih investor akan tertarik," ujarnya.