TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang siap mendukung operasi Siaga SAR selama sepekan ke depan, dalam upaya penyisiran dan penyelamatan korban tenggelamnya KMP Rafelia II, di lintasan Ketapang - Gilimanuk, akhir pekan lalu.
GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Yusuf Hadi mengatakan, hasil rapat koordinasi Minggu (6/3/2016) sore diputuskan operasi tim gabungan dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Rafelia II resmi ditutup pukul 15.30 WIB.
Namun demikian, tim SAR akan tetap menjalankan operasi Siaga SAR selama sepekan ke depan dengan angota tim yang dirampingkan.
"Operasi Siaga SAR akan tetap dilakukan, dengan tim lebih kecil sekitar 20-30 orang saja. Operasi siaga akan dilakukan selama 7 hari ke depan," kata Yusuf, Minggu (6/3) sore.
Meski operasi tim Siaga SAR lebih ramping, ASDP berkomitmen untuk tetap berkoordinasi dan memfasilitasi upaya penyisiran, pencarian, dan penyelamatan korban KMP Rafelia II, hingga tuntas.
"Tim Siaga SAR telah komit operasi pencarian akan berlangsung 7 hari, melakukan penyisiran baik lewat udara serta penyelaman di laut dari lokasi tenggelamnya kapal, hingga radius tertentu ke wilayah yang berpotensi," kata dia.
Sebelumnya, upaya pencarian tim SAR gabungan yang terdiri dari SAR Pusat, TNI AL, SAR Brimob, Polair, kapal-kapal yang beroperasi di lintasan Ketapang - Gilimanuk, hingga kapal nelayan lokal, melakukan pencarian dari pukul 06.00 hingga 18.00 tiap harinya.
Dilaporkan, pada Minggu (6/3) siang tim penyelam SAR kembali menemukan satu orang jenazah di anjungan KMP Rafelia II yang berdasarkan hasil pemeriksaan forensik Kepolisian korban bernama I Gusti Made Swarna, warga Bali.
Adapun data Posko gabungan di Ketapang, jumlah total korban selamat berjumlah 76 orang, dengan rincian 64 orang penumpang, dan 12 orang crew kapal. Sedangkan, korban meninggal yang ditemukan berjumlah 5 orang, dan 1 orang dinyatakan masih hilang (nahkoda).
"Sejak hari pertama, alhamdullilah, operasional pencarian dan penyelamatan tidak terkendala logistik, kami sokong penuh," kata Yusuf.