TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Cuaca cerah mewarnai momentum gerhana matahari sebagian (GMS) di Kota Banjarmasin, Rabu (9/3/2016) pagi.
Masyarakat pun dengan puas dapat menyaksikan momen langka yang datangnya puluhan bahkan ratusan tahun sekali ini.
Meski hanya mengalami Gerhana Matahari Sebagian, antusias masyarakat Banjarmasin cukup tinggi untuk melihat fenomena gerhana matahari.
Mulai dari jembatan sampai Siring Sungai Martapura jadi sasaran warga untuk melihat berlangsungnya gerhana matahari ini.
Siring dan Menara Pandang Sungai Martapura jadi favorit warga untuk melihat dan mengabadikan momen langka ini.
Sebagian umat muslim lainnya memilih memanfaatkan momen gerhana matahari untuk melakukan salat gerhana di sejumlah masjid, seperti di Masjid Hasanudin Majedi dan Masjid Raya Sabillal Muhtadin Banjarmasin.
Untuk dapat melihat matahari, banyak warga memanfaatkan klise film bekas foto rontgen sebagai media untuk melihat matahari langsung sekaligus menghindari paparan sinar matahari langsung, selain tentunya menggunakan kacamata gerhana.
Sekitar satu setengah jam, gerhana matahari sebagian mewarnai langit Kota Banjarmasin dan sempat membuat langit Kota Banjarmasin gelap bak senja selama beberapa menit.
Dari data BMKG Kalsel, Kota Banjarmasin mengalami gerhana matahari sebgaian sebesar 98,12 persen, nyaris sempurna.
Di Kalimantan Selatan sendiri, ada tiga kota yang dilintasi GMT, yaitu Paringin (Kabupaten Balangan), Tanjung (Kabupaten Tabalong) dan Amuntai (Kabupaten Hulu Sungai Utara). (Rahmadhani)