Laporan Reporter Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Penjara tidak mengurangi kreativitas narapidana wanita di Lapas Wanita IIA Bulu Semarang untuk berkreasi.
Di dalam ruang yang terbatas dengan akses dunia luar ini, mereka malah dapat mengasah keterampilan dan menciptakan kreativitas.
Hasil karya tangan para napi ini bahkan telah teruji dan mampu menembus pasar internasional. Kerajinan tangan mereka ini meliputi, handicraft, tas rajut benang, boneka, batik, hingga kebaya payet.
"Pemasarannya sudah sampai ke Abu Dhabi, kadang kita sampai kewalahan memenuhi permintaan"kata kepala Lapas Kelas II wanita Semarang Suprobowati, usai mengisi seminar memperingati hari perempuan se dunia di aula lapas wanita Bulu, selasa (8/3/2016).
Capaian yang telah diperoleh para napi wanita ini rupanya tidak lepas dari peran designer kondang Anne Avantie. Perancang busana yang terkenal melalui berbagai koleksi kebaya ini telah melakukan pembinaan terhadap para napi Lapas sejak lima tahun lalu.
Anne lah yang juga menampung hasil karya mereka sehingga menjadi kerajinan bernilai jual tinggi.
Dorongan Anne untuk bermitra dengan warga binaan bukan tanpa alasan. Di samping relasi bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak, Anne rupanya mengaku pernah mengalami fase keterpurukan dalam hidupnya. Sehingga, ia terpanggil untuk mendampingi perempuan yang tengah terpuruk dalam hidupnya, seperti wanita Lapas.
"Saya meresa orang di luar Lapas belum tentu lebih baik dari yang di dalam Lapas. Sama saja. Mereka bukan menderita, tapi karena tidak ada kesempatan atau tidak diberi kesempatan,"katanya.