Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Di Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) kini disediakan tempat livecoustic untuk menghibur dan menyembuhkan pasien.
Di sini mereka juga bisa berkonsultasi, atau sharing sesama pasien dan keluarga pasien.
Hiburan ini tidak akan mengganggu pasien dan keluarganya, sebab musiknya jenis akustik dan dibuat secara slow.
Pemain band dan vokalis diambil dari lingkungan RSPG sendiri. Ada yang dari perawat, customer cervice dan bagian administrasi.
Terkadang tim ini juga manggung diacara PT Petrokimia Gresik dan undangan umum.
"Ini penyaluran bakat dan hobi teman-teman di RSPG yang dimanfaatkan untuk menghibur keluarga pasien dan pasien sehingga yang sakit segera sembuh karena terhibur," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemasaran RSPG Nirwana Indah Sari, saat menyiapkan kegiatan livecoustic di RSPG Gedung Baru, Jl Achmad Yani, Gresik, Kamis (10/3/2016).
Untuk melaksanakan hiburan tersebut, vokalis menggunakan busana kebayak sehingga lebih santun dan anggun.
Hal itu juga bertepatan dengan HUT Pemkab Gresik ke 42 dan Hari Jadi Kota Gresik ke 529.
Hiburan tersebut menjadi perhatian keluarga pasien untuk menunggu antrean panggilan dokter.
Kegiatan tersebut semakin meriah saat ada pasien kanker dan diabetes yang menceritakan perjuangannya untuk sembuh.
Sharing sakit juga didampingi oleh dokter spesialis dan dokter umum secara bergantian sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kegiatan livecoustic dan hiburan diadakan setiap Jumat minggu kedua dan Jumat pada minggu ke 4 dalam satu bulan.
"Harapan kami, RSPG menjadikan rumah sakit pilihan utama di wilayah Gresik dan sekitarnya untuk berobat. Sehingga pasien lekas sembuh," imbuhnya dengan penuh semangat.
Dalam panggung hiburan tersebut juga diisi konsultasi kesehatan. Sehingga keluarga pasien dapat menerima pengetahun dan dapat menjalankan hidup sehat.
"Kami membuka 'Sunday Clinik', sebab di hari Minggu kebanyakan dokter dan rumah sakit banyak yang tutup atau libur. Kami menyediakan konsultasi untuk poli anak dan penyakit dalam di 'Sunday Clinik'," kata alumnus Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).