TRIBUNNEWS.COM, PINRANG - Penyakit antraks kini mulai menyerang warga Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya penyakit ini telah menyerang 43 ekor sapi dan kerbau hingga mati mendadak sejak pertengahan Februari lalu.
Adi, warga Dusun Pelita, Desa Malimpung, Kecamatan Duampanua, dibawa ke rumah sakit karena menderita gejala penyakit antraks seperti yang menyerang sapi warga di sekitar rumahnya.
Selain mengalami demam tinggi, pusing, mual-mual, dan muntah-muntah, di sekujur tubuh Adi juga muncul sejumlah luka yang mirip gejala antraks.
Ia merasakan sakit sejak Sabtu pekan lalu.
Adi sempat dibawa ke puskemas. Namun karena kondisinya tak kunjung membaik dan luka di tubuhnya makin banyak, ia ke RSUD Lasindrang Pinrang.
Adi menuturkan ia pernah terlibat kontak langsung dengan darah bangkai sapi yang positif terjangkit antraks.
"Saya sempat membantu tetangga mengangkat dan menyembelih hewan yang terserang antraks sebelum bangkainya dibuang," kata Adi saat ditemui di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Lasinrang, Pinrang, Jumat (11/3/2016) kemarin.
Zainuddin, tetangga Adi, mengalami kematian ternak cukup banyak.
Adi terpanggil untuk membantu mengangkat dan membuang bangkai sapi tersebut.
Sebelum dibuang, sapi-sapi yang sedang sekarat ini disembelih oleh pemiliknya.
Petugas Kesehatan IGD RUD Lasinrang Pinrang Agussalim mengatakan, kondisi Adi hampir dipastikan menderita penyakit antraks.
Kini tim medis tengah meneliti dan memeriksa kondisi Adi untuk memastikan penyakit itu akibat penularan bakteri Bacillus anthracis.
"Gejala-gejala yang ada pada pasien tersebut, sama dengan gejala-gejala penyakit antraks. Adi juga memiliki riwayat kontak fisik dengan sapi yang terserang antraks," kata Agussalim.