Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Terduga ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) asal Kota Medan, Joanda Pratama (28) dikenal sebagai penjaga warung fotokopi.
Hal itu disampaikan sejumlah warga yang ditemui Tribun di Jl Garu II A, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas, Sumatera Utara tak jauh dari kediaman Joanda.
"Kebetulan selama ini Jo itu jaga warung fotokopi. Warung itu punya abang kandungnya," kata ibu-ibu rumahtangga di sekitar rumah Joanda, Jumat (18/3/2016) sore.
Menurut para warga, selama ini Jo dikenal sebagai pribadi yang baik. Apalagi, Jo dikenal rajin beribadah.
"Kalau pun ketemu dengan kami, kadang dia senyum. Enggak pernah dia itu buat masalah di sini," ungkap sejumlah warga.
Mendengar Jo ditangkap, warga di sekitar rumah Jo begitu kaget. Mereka tak menyangka Jo terlibat aksi terorisme.
"Jadi sekarang dia (Joanda) ditahan dimana? Kami enggak nyangka lah dia kayak gitu," kata warga yang keseluruhannya kompak tau mau menyebutkan identitasnya.
Diberitakan, Joanda Pratama (28) warga Jl Garu II A No57, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas, Sumatera Utara dibekuk Satuan Tugas (Satgas) Tinombala (Brimob Sektor Poso Pesisir Utara) karena dicurigai hendak bergabung dengan kelompok terorisme ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso.
Warga Medan ini ditangkap di Dusun Kamiase, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara (PPU) pada Kamis (17/3/2016) sekira pukul 14.15 WITA.
Informasi yang diperoleh Tribun dari sumber terpercaya Jumat (18/3/2016) siang menyebutkan, sebelum tertangkap, warga Medan ini terlihat muncul di Kampong Maros, Dusun Sipatuwo, sekira pukul 06.00 WITA. Dari Kampong Maros, Joanda dijemput ojek menuju ke Dusun Kamiase.
Karena gerak-geriknya mencurigakan, tim Satgas Brimob dan Intel Polsek PPU lantas mengikuti Joanda. Setibanya di pertigaan Dusun Kamiase, Joanda langsung ditangkap.
Dari hasil interogasi sementara, warga Medan ini mengakui datang ke Poso karena hendak bergabung dengan jaringan Santoso alias Abu Wardah. Ia datang ke Poso dengan modus menjual obat-obatan herbal.(*)