News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Top News

Gelombang Penolakan Densus 88, Hambalang Berhantu dan Pesan Presiden PKS

Penulis: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Gema Pembebasan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Medan meminta agar Densus 88 Anti Teror untuk segera dibubarkan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Gelombang tuntutan pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mencuat dari sejumlah daerah di Indonesia.

Sabtu (19/3/2016), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gema Pembebasan menyuarakan hal serupa serentak di sejumlah daerah, mulai dari Surabaya hingga Medan.

Mereka menilai Densus 88 Anti Teror justru telah menimbulkan teror bagi masyarakat. Bahkan mereka menyebut Densus 88 Anti Teror sebagai mesin penjajah, pembantai umat Islam.

Berita seputar aktivitas mahasiswa tersebut menjadi pilihan pembaca Tribunnews.com, Sabtu (19/3/2016) siang hingga petang. Selain berita seputar Densus 88, masih ada beberapa berita pilihan lainnya, yakni tinjauan Jokowi di Hambalang dan empat pesan presiden PKS di Sulawesi.

1. Densus 88 Anti Teror Dinilai Mendahului Tuhan

Di Surabaya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi 'Gema Pembebasan' berkumpul depan Gedung Negara Grahadi, Sabtu (19/3/2016).

Mereka menolak keberadaan Detasemen khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Fajar Habibguno (25) Koodinator lapangan mengatakan, aksi ini menuntut agar Densus 88 dibubarkan, karena selama ini kegiatan yang dilakukan Densus 88 menurut mereka tidak produktif.

Menurutnya, Densus 88 juga cenderung salah sasaran yang mengakibatkan korban jiwa banyak melayang secara sia-sia.

Sementara itu aksi yang sama dilakukan Aktifis Gema Pembebasan di Medan. 

Bahkan, menurut mereka Densus 88 juga dianggap mendahuli kekuasaan Tuhan. Pasalnya, Densus 88 dengan gampangnya mencabut nyawa orang lain.

"Densus 88 itu menantang dan mendahuli Tuhan. Bagaimana tidak, mereka telah membunuh kaum muslim tanpa pengadilan yang haq," kata massa aksi Ricky Fattamazaya, Sabtu (19/3/2016) siang.

Serentetan aksi tersebut merupakan aksi massal yang dilakukan di sejumlah kota di Indonesia. Sebelumnya aksi ini juga dilakukan dibeberapa kota, yaitu Yogyakarta, Solo, Makasar, Padang dan Semarang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini