Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Gatot nyaris menjadi korban penipuan dengan iming-iming menjadi pegawai di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Warga Desa Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini sempat dimintai uang oleh Nasrudin.
Beruntung Gatot yang merasa curiga akan aksi warga Margomulyo Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah ini, tercium olehnya sehingga dia tidak jadi kehilangan uang sebesar Rp 6 juta.
Gatot yang merasa curiga rencana Nasrudin, lalu melaporkan ke petugas keamanan di Stasiun Solo Jebres yakni Aiptu Anang dan Saryanto.
Selanjutnya Kamis (31/3/2016) sekitar pukul 16.20 WIB, Anang dan Saryanto melakukan pengintaian di dekat kafe NAV yang terletak di dekat Stasiun Jebres.
Usai diintai saat bertemu dengan Gatot membicarakan terkait janjinya memasukkan korban sebagai pegawai di perusahaan BUMN ini, tersangka ditangkap petugas.
"Saat ditangkap pelaku dengan nama Nasrudin mengenakan pakaian seragam PT KAI. Pelaku beserta mobilnya kemudian dibawa ke Stasiun Solo Jebres untuk dimintai keterangan," ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta PT KAI, Eko Budiyanto, Jumat (1/4/2016).
Eko menambahkan pelaku diamankan beserta teman wanitanya yang saat itu menunggu di dalam mobil Mazda berwarna merah.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit mobil Mazda, tas yang di dalamnya terdapat dompet berisi uang tunai Rp 1.326.000 dan satu setel pakaian R.6 PT KAI.
"Pelaku dan korban berikut barang bukti kami serahkan ke Polsek Jebres untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Eko.
Atas kejadian tersebut, Eko mengimbau masyarakat agar berhati-hati. Ia menjelaskan bahwa proses rekrutmen PT KAI tidak dikenakan biaya sedikit pun kepada calon pendaftar.
"Lamarannya juga tidak dilakukan langsung, tapi lewat email ke PT KAI," tandas Eko.