Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pemindahan tempat parkir Malioboro ke Abu Bakar Ali belum berpengaruh banyak pada angkutan tradisional yang beroperasi di Malioboro, seperti andong dan becak.
"Harapannya sih begitu (peningkatan pendapatan) tapi ya sampai sekarang belum, masih sama saja," ujar Prapto Suharjo (70), joki andong Malioboro, Rabu (6/4/2016).
Hal tersebut dimungkinkan karena ada shuttle bus yang bertugas mengangkut masyarakat dari tempat parkir portabel ABA menuju kawasan Malioboro secara gratis.
"Tapi kita menunggu Sabtu Minggu yang ramai wisatawan, semoga nanti ada penambahan penumpang," ujar pria asal Pleret tersebut.
Ia tetap bersyukur adanya pemindahan lokasi tersebut membuat Malioboro sedikit lebih tertib dan tidak macet. "Wisatawannya enak, kita juga enak. Kayak zaman dulu waktu belum macet tambahnya," imbuh dia.
Hal serupa dialam para pengemudi becak, Andito, yang mengatakan belum ada peningkatan signifikan.
"Ya ada satu dua orang penjual di Malioboro yang naik becak, biasanya yang kelamaan enggak sabar menunggu bis gratisnya," ujar Andito.