Laporan Wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGUĀ - Berbadan besar bertato di kedua lengannya, tak membuat Didi (24) pria asal Kelurahan Mogolaing ini bisa menahan tangis saat dirinya ditangkap Maleo Polsek Urban Kotamobagu, Kamis (7/4) Pukul 22.00 wita.
Dengan keadaan bagian jidat luka dan bertelanjang dada, ia menangis di hadapan penyidik Polsek Urban Kotamobagu meminta untuk dikeluarkan.
Didi ditangkap karena kedapatan membawa lima pisau dengan panjang 20 centimeter, satu pisau dipegangnya empat lainnya disisipkan di celana.
Dengan pisau itu ia pun membuat masyarakat sekitar Lorong Mimosa Kelurahan Mogolaing resah.
Mengenai lima pisau yang ia pegang dan sisipkan di celana ia mengakuinya.
"Saya pegang pisau, karena ada orang kejar saya. Saya tidak salah pak," ujarnya saat berada diĀ Mapolsek Urban Kotamobagu.
Pantauan Tribun Manado celana bagian selangkangannya tampak basah. "Kamu kencing yaa?," ujar penyidik.
"Tidak pak saya tidak kencing, kalau kencing lantai pasti basah," ujar dia.
Tim Maleo Polsek Urban Kotamobagu melakukan penangkapan setelah adanya laporan dari masyarakat yang datang langsung ke kantor.
Laporan langsung ditindaklanjuti dan Maleo mendapati Didi sedang berdiri di jalan lorong mimosa kelurahan Mogolaing dengan memegang pisau.
"Kami tiba, melihat dia memegang pisau. Mengantisipasi kemungkinan terburuk, kami mengeluarkan senjata dan meminta dia (Didi) untuk melepaskan pisau. Terlihat ia tak melawan langsung melepaskan pisau dan kemudian langsung kami tangkap," ujar personil Maleo.
Kapolsek Urban Kotamobagu Kompol Effendy Tubagus membenarkan adanya penangkapan tersebut.
"Yang dibawa adalah pisau dapur, dan pihak keluarga meminta untuk dibina. Kita berikan pembinaan namun tetap ditahan dalam sel," ujarnya.