News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diperiksa KPK Soal Grafitikasi, Bupati Tanggamus Enggan Diwawancarai

Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan enggan diwawancarai wartawan mengenai kasus dugaan gratifikasi terhadap anggota DPRD Tanggamus.

Bambang beralasan, pemeriksaan terhadap dirinya belum selesai.

Dari pantauan Tribun Lampung di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Kamis (14/4/2016) sekitar pukul 17.00 wib, Bambang terlihat berada di luar ruangan pemeriksaan.

Bambang terlihat berbincang dengan Sekretaris DPRD Tanggamus, Munir Syahri.

Melihat Bambang berada di luar ruangan, para awak media menghampirinya hendak wawancara. Namun Bambang menolak untuk wawancara.

"Nanti saja. Ini belum selesai (pemeriksaan). Tunggu saja di depan," kata dia.

Bambang diperiksa KPK di SPN Kemiling sejak pukul 08.00 WIB. Bambang diperiksa terkait kasus dugaan gratifikasi.

Bambang diduga memberikan sejumlah uang kepada para anggota DPRD Tanggamus usai pengesahan APBD tahun 2016 pada Desember 2015 lalu.

Para anggota DPRD yang menerima uang pemberian Bambang itu ternyata melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka melapor telah menerima sejumlah uang dari bupati lalu menyerahkan uang itu ke Direktorat Gratifikasi KPK.

Dari data yang didapat Tribun Lampung, ada 13 anggota DPRD yang telah menyerahkan uang gratifikasi itu ke KPK.

Namun informasinya jumlah anggota dewan yang menyerahkan uang ke KPK bertambah menjadi 23 orang.

Tribun Lampung mengantongi nama dan tanda bukti penyerahan uang ke KPK oleh 13 anggota DPRD Tanggamus.

Ketigabelas orang itu adalah Agus Munada, Nursyahbana, Heri Ermawan, Baharen, Herlan Adianto, Sumiyati, Fahrizal, Tahzani, Kurnain, Ahmad Parid, Tri Wahyuningsih, Hailina, dan Diki Fauzi.

Jumlah yang diserahkan oleh para legislator itu bervariasi. Agus menyerahkan Rp 65 juta, Nursyabana Rp 40 juta, Heri Ermawan Rp 30 juta, Baheran Rp 64,8 juta, Herlan Adianto Rp 65 juta, Sumiyati Rp 38,6 juta.

Selanjutnya Fahrizal Rp 30 juta, Tahzani Rp 29,9 juta, Kurnain Rp Rp 40 juta, Ahmad Parid Rp 30 juta, Tri Wahyuningsih Rp 30 juta, Hailina Rp 30 juta dan Diki Rp 30 juta. Total yang diserahkan ke KPK berjumlah Rp 523.350.000.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini