News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakar Kesehatan : Jumlah LGBT Meningkat, HIV semakin Luas dan Kompleks

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simposium dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-9 Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) di Surabaya, Senin (18/4/2016).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua pembicara dalam simposium dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-9 Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Senin (18/04/2016), dr Siti Nadia MEpid dan dr H Syahredi SA SpOG-K menekankan besarnya risiko Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV pada persiapan generasi emas.

"Dari 100 persen kasus bayi meninggal karena IMS dan HIV, 30 persen adalah bayi meninggal karena Sifilis dan 30 persen karena Sifilis Kongenital, 40 persennya karena HIV. Sebagian besar infeksi HIV pada bayi tertular dari ibu yaitu sebesar 90%," ujar Syahredi.

Kasus HIV pun meningkat sejak 2007. Saat ini, dikatakan dr Siti Nadia, tidak ada provinsi yang tidak memiliki kasus HIV.

"Semakin meningkatnya LGBT, semakin akan meningkat pula kompleksitas masalah IMS dan HIV," lanjutnya.

Dikatakan Nadia, hal itu disebabkan sebanyak 1,13 juta pria merupakan gay dan waria yang juga memiliki pasangan wanita.

"Ditambah lagi sebanyak 6,7 juta pria membeli seks, 7500 pengguna narkoba suntik. Sedangkan ada 230.000 wanita pekerja seks, dan 4,9 juta wanita menikahi pria berisiko," tuturnya.

Sedangkan, hanya 10 persen kasus IMS dan HIV yang tertangani di Indonesia.

"Kami sedang dalam program menangani kasus-kasus tersebut, menuju tripel eliminasi IMS dan HIV pada 2020 dan 0 persen kasus pada 2030," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini