Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Mobil anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Riau Intsiawati Ayus belum lagi menepi ke pintu gerbang masuk gedung DPRD Riau, beberapa personel polisi langsung menghentikannya, Selasa (19/4/2016) pagi.
Intsiawati yang duduk di kursi belakang reflek membuka kaca mobil.
"Maaf bu, pelantikan ditunda," ujar salah seorang polisi sembari menyerahkan selebaran pemberitahuan penundaan pelantikan.
Mendapat informasi dan mengambil selebaran tersebut Intsiawati menutup kaca dan mobil pun kembali berjalan meninggalkan Gedung DPRD Riau.
Rencananya hari ini akan ada pelantikan bupati/wakil bupati Rokan Hulu.
"Ini menjadi catatan yang banyak. Mereka (pusat) yang bermasalah, masyarakat Riau yang menjadi korban. Berapa banyak yang dikecewakan," ujarnya ketika diminta konfirmasi.
Menurutnya, penundaan pelantikan berdampak mubazir. Segala operasional yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah daerah sia-sia hanya dalam waktu singkat.
"Harusnya pusat menyampaikan konfirmasi massif. Kalau sudah begini seluruh masyarakat Riau dikecewakan," ungkapnya.
Intsiawati juga menyampaikan kritik ketidakadilan.
Menurutnya, mengapa harus dua bupati yang dilakukan penundaan pelantikan.
"Kenapa Pelalawan tidak dilantik. Pemerintah pusat mengeluarkan sikap yang tidak memenuhi rasa keadilan. Kami meminta pemerintah pusat harus lebih sensitif," ujarnya.
Pantauan Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), sampai pukul 08.45 WIB, hanya tampak pihak kepolisian yang sibuk mengatur lalu lintas di depan gedung.
Untuk memaksimalkan informasi terkait penundaan pelantikan, polisi memasang dua spanduk besar agar para tamu yang berencana ke gedung dewan bisa mengetahui soal penundaan tersebut.