TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perompakan terjadi di perairan Teluk Lamong, Lamongan pada Minggu (24/4/2016) pagi. Korbannya adalah KM Niaga Mas 1 (kapal tunda, red.) milik PT PANN.
Informasinya, ada tiga orang di kapal ini saat kejadian. Mereka, Kurdi (39), Kuswara (40), dan Warman (25). Kurdi dan Kuswara sedang tidur di ruang anak buah kapal (ABK). Sedangkan Warman diketahui masak di dapur.
Semula, Kurdi sempat terbangun sebentar karena mendengar suara goggongan anjing yang biasa di kapal tersebut.
Dia menganggap anjing itu hanya menggonggong karena ada kapal lain yang melintas tidak jauh dari kapalnya menambatkan jangkar. Kurdi pun melanjutkan tidurnya lagi.
Sebaliknya, Warman langsung keluar dari dapur untuk memastikan penyebab anjing tersebut menggonggong. Ternyata gonggongan anjing itu penanda masuknya dua orang tak dikenal.
Seorang pelaku berambut gondrong sebahu, dan berkulit hitam. Sedangkan pelaku lain berkulit sawo matang, kurus, dan rambut tidak terlalu panjang.
Melihat Warman keluar dari dapur, dua pelaku ini mendekat. Mereka pura-pura minta air putih. Tiba-tiba pelaku yang berambut gondrong langsung menodongkan pisau sepanjang 30 centimeter ke arah Warma
“Saya tidak mendengar suara apa-apa. Saya sangat capek karena baru jaga malam,” kata Kurdi.
Agar Warman tidak menghalangi penjarahan, pelaku mengikat tangan dan kaki Warman.
Dua pelaku ini langsung mengambil genset yang biasa digunakan untuk penerangan. Pelaku juga sempat turun ke ruang mesin dan mengambil gergaji.
Usai menggarong isi kapal, dua pelaku ini kembali ke kapal dan melarikan diri ke arah Madura. Melihat pelaku melarikan diri, Warman berteriak minta tolong.
Kurdi dan Kuswara langsung terbangun mendengar teriakan ini. Tapi dua orang ini terlambat. Kapal pelaku sudah sudah jauh dari kapal tunda tersebut.
“Saya tidak bisa melihat jumlah penumpang di kapal pelaku. Saya tidak tahu pelakunya memang dua orang atau lebih,” tambahnya.
Sampai saat ini Kurdi dan teman-temannya belum lapor polisi. Mereka baru lapor ke kantor pusat PT PANN di Jakarta.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubdit Gakum Polda Jatim, AKBP Boby Tambunan mengaku sempat mendengar informasi perompakan tersebut.
Boby pun sudah menerjunkan anggotanya untuk memastikan kebenaran informasi itu. “Kami sudah bertemu dengan korban. Tapi sampai sekarang korban belum lapor,” kata Boby.