TRIOBUNNEWS.COM, SURABAYA - Anak jenius, Patto Sayyaf, siswa kelas VI SD Multilingual Anak Saleh (MAS), Waru, Sidoarjo, mendapat simpati banyak pihak.
Mereka terus memperjuangkan agar si otak encer ini untuk bisa tetap ikut Unas SD yang akan digelar pada 17 Mei 2016.
Begitu mendapat kepastian keikutsertaannya, Patto dan keluarganya pun sangat senang.
Bahkan, ibunda Patto Wahyu Nur Andari terharu begitu mendapat kepastian keikutersertaan putranya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Sidoarjo melarang Patto menjadi peserta Unas karena usianya masih 8 tahun.
Meski anak ini selalu mendapat nilai paling rencah 8 dan sering 10, namun itu tak menjamin. Alasannya bekum cukup usia.
"Saya bersyukur anak saya diizinkan mengikuti Unas SD seperti rekan-rekannya. Saya senang...," ucap Wahyu di ruangan Fraksi PDIP DPRD Jatim, Selasa (26/4/2016).
Ibu ini tak bisa melanjutkan ucapannya karena terharu. Sang ayah Patto, Djoko Irianto akhirnya melanjutkan ungkapan syukur keluarga.
Selain kedua orangtua, Patto juga diungang di DPRD Jatim itu bersama kakaknya yang baru wisuda dari Universitas Telkom Bandung, Gasidias.
Patto membuat geger dunia pendidikan di Jatim. Meski usianya masih 8,1 tahun, namun bocah yang sudah hapal alqur-an 5 juz ini sudah kelas VI di SD Anak Saleh Sidoarjo.
Masalah menghadang saat pendaftaran sebagai peserta Unas SD diverifikasi. Dinas Pendidikan Sidoarjo melihat usia yang masih sangat belia dari sosok Patto.
Siswa ini masuk kelas akselerasi. Kelas I ditempuh satu tahun. Tapi kelas II dan III hanya 1,5 tahun.
Begitu juga kelas IV dan V juga 1,5 tahun. Saat kelas VI, usianya masih 8 tahun 1 bulan. Dia bersama 15 teman di kelas yang sama.
Dindik pun memutuskan bahwa anak kedua dari Djoko yang pensiunan pegawai Telkom dan pengacara ini dilarang ikut Unas.