Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Melani alias Gladis (26) merupakan warga binaan yang sedang menjalani proses asimilasi dan menjalani tugas sebagai tahanan pendamping.
Gladis akan mendapatkan pembebasan bersyarat pada 2 Mei 2016 setelah surat keputusannya keluar.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Bandung, Surta Duma, mengatakan Gladis berperilaku baik, sehingga mendapatkan pembebasan bersyarat.
"Baik orangnya, dia suka latah makanya digangguin. Di dalam baik, buktinya dapat PB (pembebeasan bersyarat)," kata Surta di Lapas Wanita Kelas II A Bandung, Rabu (27/4/2016).
Surta berujar, Gladis mengaku keponakan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Gladis sempat meyakinkan jika benar-benar keponakan Yasonna melalui video call.
"Kabarnya itu dia yang bilang. Dia pakai ponsel saya meyakinkan. Tapi saya ini kayak dihipnotis," ujar Surta.
Menurutnya, Gladis merupakan wanita berkacamata. Ia kabur menggunakan baju lengan panjang yang dilapis oleh kaus lengan pendek abu-abu. Ia mengenakan celana jin biru.
Gladis kabur ketika bertugas di rumah dinas Kalapas Wanita Kelas II A yang lokaksinya masih satu lingkungan dengan Lapas Wanita. Gladis sudah dua bulan menjadi tamping.
Surta menceritakan, Gladis kabur ketika dalam pengawasannya. Kala itu ia sedang melakukan pekerjaan di rumah dinas sekitar pukul 18.00 WIB tak jauh dari Surta yang sedang mengawasi. Tiba-tiba Gladis kabur tanpa sepengetahuannya.
"Dia itu ada depan saya deket, tapi kemudian pukul 18.00 WIB lewat waktu saya lagi BBM-an, tiba-tiba tidak ada lagi. Saya sadar setelah 10 menit, saya langsung lari keluar teriak-teriak," ujar Surta.
Surta mengatakan, petugas lapas kini telah mencari Gladis. Belum diketahui pasti keberadaan wanita yang terjerat kasus penggelapan tersebut. Konon Gladis masih berada di Kota Bandung.
"Semoga saja dia nanti kembali lagi dengan selamat. Tolong ya Mel tolong pulang kamu di mana saja ibu kan sudah baik kamu kan sakit asma kamu pulang ya Mel kami tidak akan apa-apain kamu," kata Surta.