Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembangunan perkotaan 20 tahun ke depan akan dibahas di agenda baru pembangunan perkotaan (New Urban Agenda) oleh PBB dalam program Habitat III di Quito Ekuador, 17-20 Oktober mendatang.
Sekretaris Bappeda Kota Semarang, Purnomo Dwi mengharap isu perkotaan Kota Semarang bisa diangkat di Ekuador.
Hal ini disampaikan Purnomo saat menghadiri diskusi dan sosialisasi Media Briefing Urban Resilience Program Habitat III yang digelar di Pusat Informasi Pengembangan Pemukiman dan Bangunan (PIP2B) Semarang, Jumat (29/4).
"Komitmen Pemkot Semarang untuk memperbaiki kualitas perkotaan. Ada beberapa isu perkotaan di Kota Semarang di antaranya banjir, rob, tranportasi, pengangguran, dan kemiskinan."
"Upaya penanggulangan isu perkotaan dengan masuknya Kota Semarang dalam 100 Resilient City dengan menyusun strategi untuk mencapai kota tangguh. Dan kami harap isu perkotaan bisa dibawa ke Ekuador," ujarnya.
Sementara itu, Dosen Perencaan Wilayah dan Kota Undip, Wiwandari Handayani mengatakan melibatkan Kota Semarang dalam New Urban Agenda bisa dikatakan tepat lantaran Kota Semarang juga masuk dalam 100 RC.
"Kota Semarang sebagai ibukota provinsi saat ini berkembang pesat. Namun kemudian menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan perubahan iklim salah satunya di pesisir terjadi kenaikan permukaan air laut."
"Semarang bisa tumbuh dan salah satu hal disikapi bersama dengan adanya Agenda Pembangunan Perkotaan ini," ujarnya.
Tenaga Ahli Dirjen Cipta Karya bidang Habitat, Ruchyat Deni Djakapoermana mengatakan Kota Semarang menjadi kota pertama dalam sosialisasi New Urban Agenda.
Selanjutnya sosialisasi akan dilakukan di Denpasar, Solo, Makasar, Palembang, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung.
"Diharapkan adanya sosialisasi ini didapat masukan dan isu-isu seputar topik yang diangkat sehingga menjadi zero draft Agenda Pembangunan Perkotaan," ujarnya.
Pembahasan dalam komite persiapan (PrepCom) ketiga, kata Ruchyat, akan digelar di Surabaya, 25-26 Juli mendatang.
Acara ini diselenggarakan kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat dan didukung oleh Habitat III.
"Menuju PrepCom3, sejumlah pertemuan tingkat tinggi regional dan tematik akan melibatkan 193 negara anggota PBB dan stakeholder lainnya utuk membahas prioritas agenda dan rekomendasi dalam bentuk deklarasi akhir. Hasil ini kemudian akan dibawa ke Ekuador," ujarnya.(*)