TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Tim penyidik Polres Buleleng, Bali, Jumat (6/5/2016), memeriksa sejumlah anggota dua organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat bentrok.
Anggota kedua ormas silih berganti dimintai keterangan penyidik untuk mengetahui penyebab bentrokan yang terjadi di Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng, Kamis (5/5/2016) lalu.
"Beberapa orang kami periksa karena diketahui ada yang membawa senjata tajam. Sekarang kami masih bersiaga dan berpatroli melibatkan Babinkamtibmas untuk mengantisipasi bentrok susulan," kata Kepala Bagian Operasional Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel, kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), kemarin.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, bentrokan ini dipicu perusakan baliho promosi album seorang penyanyi Bali oleh sekelompok anggota ormas di Desa Banyuatis, Kamis (5/5/2016) sekitar pukul 16.00 Wita.
Ormas yang memiliki kedekatan dengan penyanyi tersebut merasa tidak terima ketika mengetahui balihonya dirusak.
Kedua ormas, yang anggotanya peturu nyama Bali, kemudian terlibat saling tantang melalui pesan singkat atau SMS (short message service).
Bahkan sejumlah anggota ormas yang tidak terima baliho tersebut dirusak kemudian mengadu ke sesama teman ormasnya di Kecamatan Seririt.
Dari Seririt, rombongan puluhan anggota ormas mengendarai lima mobil dan 10 sepeda motor mencari keberadaan pelaku perusak baliho.
Mereka lalu mendatangi sebuah rumah yang dijadikan posko ormas yang dianggap sebagai perusak baliho di Desa Kayuputih.
Situasi mulai memanas. Kedua anggota ormas ini sama-sama membawa berbagai senjata tajam seperti pedang.
Mendengar kabar poskonya dirusak, sekelompok anggota ormas yang berada di Desa Banyuatis, desa tetangga Kayuputih, mendatangi posko yang dirusak ormas lain tersebut.
Situasi pun semakin mencekam karena massa bertambah banyak.
Beruntung bentrokan ini tidak sampai meluas karena segera diredam aparat kepolisian dari Polsek Banjar dan aparat kedua desa setempat.
Tidak berselang lama, satu pleton pasukan Dalmas dari Polres Buleleng dengan mengendarai dua mobil datang ke lokasi kejadian.
Sampai petang hari, aparat kepolisian terus berjaga di kedua desa ini untuk meredam situasi agar segera kondusif.
Terlebih sempat beredar kabar massa dua ormas ini yang berasal dari luar desa akan datang untuk membantu.
Beberapa anggota ormas yang diduga sebagai provokator diamankan polisi di lokasi kejadian untuk dimintai keterangan.
Aparat kepolisian berusaha memediasi kedua ormas ini.
Sampai sekitar pukul 23.00 Wita kedua ormas ini sepakat berdamai dan berjanji tidak akan bentrok lagi.
Meski begitu, puluhan anggota kepolisian tetap bersiaga di dua desa tersebut untuk menghindari bentrok susulan.