TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kekerasan seksual yang menewaskan anak-anak kembali mencuat.
Setelah kasus Yuyun di Rejang Lebong Bengkulu, netizen kembali menuntut penuntasan kasus serupa yang terjadi di Lampung.
#KeadilanUntukMastianah menjadi trending topic di Twitter, Minggu (8/5/2016) petang.
"#KeadilanUntukMastianah Pelakunya, semoga segera tertangkap dan dihukum seberat mungkin. Jika belum tertangkap semoga mati mengenaskan," tulis akun @hero_tina.
"Yuyun masih segar diingatan tp sudah terjadi lagi. Dan bertambah lagi korban sperti yuyun. Kebiri kan saja pelakunya #KeadilanUntukMastianah," tulis akun @Janurarya.
Kicauan netizen sampai juga ke anggota DPD RI, Fahira Idris.
"Uni @fahiraidris cek TTI ada Tagar #KeadilanUntukMastianah dilihat-lihat hampir sama kasusnya seperti Yuyun !!," tulis akun @kutersaja.
Fahira kemudian menjawab, "Siap.. saya sudah tau dan kami dari Komite III @DPDRI akan kawal kasus ini sampai tuntas.."
Di jejaring media sosial Facebook, akun aktivis IKOHI di Lampung Edi Arsadad mengabarkan soal kasus ini.
Edi Arsadad mengunggah dua status terkait menggunakan tanda #NyalaUntukMS dan nama Mistianah.
Ada perbedaan nama dengan kisah yang beredar di Twitter yakni Mastianah. Namun keduanya merujuk foto yang sama.
Berikut ini tulisan Edi yang diunggah Minggu (8/5/2016) pukul 8.22 WIB:
Sebar #NyalaUntukMS hingga sampai ke Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin ,
Desak pencopotan Anggota polisi yang tidak profesional, segera tangkap pelaku pemerkosa dan pembunuh Mistianah.
Data/kronologis :
Nama :Mistianah
sekolah di SDN01 PELANGKA WATI
Desa : pelangka wati
Kec. : Labuhan Ratu
Kab. : Lampung timur
Provinsi : Lampung...
di culik di perkosa dan di bunuh...
di culik pada hari kamis tanggal 14 april 2016
Jasad di temukan pada minggu tanggal 17 april 2016 di sebuah gubuk kosong di tengah perladangan kebun karet...
Berjarak sekitar 15 KM dari rumah kediaman.
Saat di temukan jasad sudah dalam keadaan sulit di kenali...
Dan sudah beraroma tidak sedap...
Hingga saat ini pelaku pembunuh belum tertangkap
Pada Jumat (6/5/2016) Edi Arsadad mengunggah kabar duka tentang Mistianah yang kemudian menyebar luas.
Dalam status tersebut, Edi Arsadad menggugah netizen agar juga peduli pada kasus yang menimpa Mistianah.
Edi memasang foto gambar si bocah dengan tulisan di bagian bawah foto," Tolong beri juga aku lilin. Aku juga butuh perhatian,"
Hingga Minggu petang, sudah 10.600 kali status Edi tersebut dibagikan.
Ada lebih dari 7.000 komentar pada status yang diunggah Edi.
Tulisan Edi ini menyebar via Facebook serta Twitter:
Hari ini seluruh perhatian tertuju pada yuyun, gadis 14 tahun yang diperkosa lalu dibunuh oleh 14 pemuda mabuk.
Semua orang menyalakan Lilin untuk yuyun.
Aku iri melihat semua yang ditujukan untuk yuyun. Aku hanyalah gadis cilik dari desa labuhan ratu lampung timur.
Namaku mistianah umurku 10 tahun.
Siang itu aku sepulang sekolah aku mengaji bersama teman temanku, lalu ada dua orang yang mengajakku dengan iming iming es cream.
Aku menurut saja dan ikut ajakan mereka, aku lalu dibawa ke suatu tempat.tak pernah terbayangkan olehku kedua orang yang mengajakku akan melakukan perbuatan jahat kepadaku.
Aku diperkosa seperti halnya orang orang itu melakukannya pada yuyun, lantas aku dicekik dan dipukul mengunakan benda keras yang ada disekitar sama seperti apa yang terjadi pada yuyun.
Nafasku mulai tersengal,tersendat, dan terputus sampai akhirnya malaikat menjemputku seperti malaikat menjemput yuyun.
Tapi mengapa semua orang menyalakan LILIN hanya untuk yuyun ? .
Kenapa tak ada yang menyalakan untukku ?.
Aku hanyalah gadis kecil yang disayangi oleh ibu bapakku, aku hanya ingin POLISI menangkap pelaku yang telah memperkosa, membunuh dan memupus harapan ibu bapakku.
Aku MISTIANAH..