Laporan wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI - Setelah sempat anjlok ke harga Rp 3500 per kilogram, kini harga karet mulai merangkak naik dan membawa harapan baru buat para petani karet.
Subak, salah satu petani karet di salah satu wilayah Jorong, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan sejak sebulan ini kembali aktif menoreh karet di kebun karet seluas dua hektar miliknya.
Kata Subak, dalam sebulan terakhir, harga karet mentah dari petani kini dihargai antara Rp 7000 sampai Rp 7500 per kilogram.
Memang masih jauh dari harga 'jaya-jayanya', di mana saat itu karet sempat mencapai harga Rp 15.000 per kilogram.
"Tapi ini sudah lumayan, ada peningkatan jauh. Ya masih bisa dapat untunglah," katanya.
Menurut Subak, petani karet lainnya pun kini mulai kembali bergairah menyadap karetnya, setelah lebih dari setahun kebun dibiarkan menganggur.
Sebelumnya, banyak petani karet yang mulai berpindah ke sawit saat harga karet terus anjlok.
"Mudahan terus membaik. Betapa melimpahnya kebun karet di Kalsel ini, kalau harga jeblok tidak jadi apa-apa. Semoga pemerintah bisa hapus tengkulak-tengkulak yang ada, biar petani bisa rasakan harga karet yang sesungguhnya," harap dia. (*)