TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Yani (32), tak berhenti menangis di pinggir Selokan Cironggeng, Jalan Pesantren RT 3/12, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung. Ia sabar menantikan penyelamatan Silvianingsih (14) yang hanyut di Selokan Cironggeng, Senin (9/5/2016) sekitar pukul 18.00 WIB.
Camat Buah Batu, Hendrawan Setiawan, mengatakan, Silvianingsih merupakan warga, warga RT 3/11 Jalan Rancabolang, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu. Silvianingsih tercebur ke aliran Sungai Selokan Cironggeng ketika akan pulang ke rumahnya.
"Jadi dia ini pulang bersama tiga perempuan dan seorang laki-laki. Mereka menyusuri Jalan Pesantren ketika banjir cileuncang. Tiga temannya di pinggir sebelah kanan, sedangkan dia bersama seorang temannya di sebelah kiri," ujar Hendrawan di lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan temannya, Hendrawan mengatakan, Silvianingsih tercebur ketika berjalan di atas kirmir di pinggir selokan. Kirmir itu memang lebih tinggi 50 sentimeter dari permukaan Jalan Pesantren.
"Jadi karena banjir, korban mencari tempat yang kering. Mungkin karena tersandung atau kepleset dia tercebur ke selokan. Masyarakat yang tahu langsung menyelamatkan tapi tidak bisa karena arus lebih kuat," ujar Hendrawan.
Warga sekitar, kata Hendrawan, langsung memasang sekat-sekat di sepanjang aliran selokan.
Warga berharap tubuh Silvianingsih bisa tersangkut sekat-sekat yang dipasang di bawah jembatan penghubung rumah warga dengan Jalan Pesantren.
"Warga langsung inisiatif pasang sekat dengan bambu," ujar Hendrawan.
Pencarian Silvianingsih akhirnya membuahkan hasil. Tubuhnya ditemukan tak jauh dari lokasi hanyutnya Silvi sekitar pukul 22.30 WIB.
Tubuh Silvi ditemukan warga yang berendam di antara jembatan rumah yang melintang selokan.
Pantauan Tribun, tubuh Silvi tersangkut di bawah jembatan penghubung rumah dengan jalan milik warga. Silvi ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.