News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Cara Pembuatan Mi Formalin Asal Sukabumi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

mie berformalin

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menyita 1,05 ton mi berformalin dari parbik di RT 1/3 Kampung Babakan Bandung, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Tak hanya mi, petugas juga menyita dua jeriken berisi formalin, enam kantong plastik cairan bumbu yang sudah tercampur formalin, bahan baku pembuatan mie, pewarna makanan, dan alat produksi berupa mesin cetak, mesin aduk, serta timbangan.

Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rahim, menceritakan, pembuatan mi berformalin tersebut dilakukan secara tradisional.

Pemilik pabrik juga mempekerjakan lima karyawan untuk menghasilkan lima ton mi berbahaya bagi kesehatan manusia tersebut.

Berdasarkan keterangan pemilik pabrik yang diketahui berinisial M, ujar Abdul, bahan-bahan pembuatan mi, bumbu mi basah, pewarna makanan, dicampur langsung dengan formalin cair.

Menurutnya, formalin cair tersebut menjadi pengganti air untuk mengaduk adonan mi basah tersebut.

"Jadi kandungan formalin itu berada di dalam mi itu langsung. Bukan dioleskan. Jadi takarannya juga tidak jelas. Jangankan ditakar, sedikitpun formalin tidak boleh dicampur dengan bahan makanan," ujar Abdul kepada wartawan di kantornya, Jumat (13/5/2016).

Abdul mengatakan, M sengaja mencampur formalin dengan adonan mi untuk mencari keuntungan.

Sebab mi basah buatannya itu memiliki masa kadaluarsa yang lebih lama. Seharusnya, masa kadaluarsa mi basah itu hanya sehari sehingga harus segera dikonsumsi.

"Kalau ini bisa sampai tujuh hari lamanya. Sehingga keuntungannya bisa berlipat dan tidak takut tidak laku," ujar Abdul.

Ia menyebut mi basah biasanya digunakan pedagang makanan seperti bakso, mi goreng, dan lainnya.

"Ciri-ciri mi berformalin ini memang cukup sulit dibedakan dengan yang tidak berformalin. Namun jika dipegangn terasa lebih kenyal dan kalau lebih sehari tidak akan hancur," kata Abdul. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini