Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 1000 toko tani mulai beroperasi di seluruh Indonesia, Minggu (15/5/2016). Sebanyak 144 toko tani tersebar di 22 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan, toko tani merupakan upaya pemerintah mengubah struktur pasar yang proses distribusinya terlalu panjang.
Menurutnya, hal tersebut yang mengakibatkan harga pangan di pasar menjadi lebih mahal ketimbang harga beli di petani.
"Proses distribusi pangan itu bisa sampai sembilan titik. Dengan adanya toko tani ini, distribusi pangan hanya tiga titik. Hasilnya selama ini harga bawang di kota bisa sampai 40 ribu, tapi di toko tani bisa Rp 22 ribu," ujar Andi kepada wartawan di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Minggu (15/5/2016).
Andi menyebut, toko tani merupakan bentukan pemerintah pusat dengan melibatkan petani sebagai produsen dan distributor yang diawasi pemerintah daerah. Adapun produk pertanian yang dijual toko tani di Jabar merupakan hasil produksi petani di Jabar.
"Nanti kedepan petani untung, pengusaha untung, dan masyarakat tersenyum. Toko ini bukan untuk jelang Ramadan saja, selesai Ramadan masih terus dilanjutkan," ujar Andi.
Pembentukan toko tani, kata Andi, juga sepersetujuan Komisi IV DPR. Toko tani itu menjual pangan murah berkualitas khususnya beras, bawang, cabai, dan daging dengan harga yang terjangkau.
"Diharapkan 10 tahun tidak ada lagi operasi pasar karena ada toko tani yang stabilkan harga dan petani merasa diuntungkan karena harganya menguntungkan," ujar Andi. (cis)