Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Munaslub Partai Golkar akhirnya memutuskan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019.
Novanto mendapatkan perolehan tertinggi pada putaran pertama yakni 277 suara.
Pesaing terdekat Novanto yakni Ade Komarudin atau Akom dengan perolehan 173 suara. Akom dan Novanto mencapai syarat minimal dukungan 30 persen pemilik suara.
Pimpinan Rapat Paripurna Munaslub Golkar Nurdin Halid menjelaskan keduanya sesuai dengan tata tertib sah sebagai calon ketua umum.
"Sesuai dengan ketentuan, pemilihan selanjutnya. Itu sesuai ketentuan dengan jadwal acara," kata Nurdin di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5/2016).
Akom dan Novanto pun maju ke podium acara. Pasalnya, agenda selanjutnya yakni penyampaian visi-misi calon ketua umum sebelum memasuki putaran selanjutnya.
Namun saat agenda memasuki putaran selanjutnya, Calon Ketua Umum Golkar Syahrul Yasin Limpo meminta interupsi. Syahrul maju ke podium dan menyampaikan pendapatnya.
Syahrul mengaku bersyukur perhelatan demokrasi di Indonesia. Ia menghargai proses kerja yang luar biasa dalam menggelar Munaslub itu.
"Saya mau sarankan baik Setya Novanto dan Ade Komarudin. Minta maaf Pak Ade dan teman lain, bisa kita anggap ini hasil final, kami rasanya cair saja," kata Syahrul.
Nurdin Halid lalu menyampaikam saran Syahrul tersebut kepada Ade Komarudin. Ia menuturkan Golkar mengedepankan azaz musyawarah mufakat.
"Sebelum agenda selanjutnya, dua sahabat kita bermusyawarah hatinya bisa bersatu. Ini cermin demokrasi kita," kata Nurdin.
Akom kemudian dipersilakan berbicara. Ia menyampaikan apresiasi kepada DPP Golkar terutama mantan Ketua Umum Aburizal Bakrie atas proses demokrasi yang luar biasa.
Ia juga berterimakasih dengan calon ketua umum Golkar lainnya karena mengiringi perjalanan politiknya.
"Saat mengakhiri ini, saya berembuk dengan teman saya dan calon lainnya. Dengan tim saya dan Pak ARB," kata Akom.
"Saya lebih muda dari pada Pak Novanto. Pak Novanto berumur 60 tahun. Masih ada kesempatan, saya di masa mendatang. Saya berikan support kepada kebesaran Partai Golkar," tambah Akom diikuti tepuk tangan meriah peserta Munaslub Golkar.
Akom lalu bersalaman dengan Novanto yang berada di sampingnya. Novanto terlihat menahan airmata. Pimpinan Rapat Paripurna Nurdin Halid kemudian meminta persetujuan peserta untuk menetapkan Novanto sebagai Ketua Umum Golkar 2014-2019.
"Kita tetapkan Pak Setya Novanto Ketua Umum Golkar 2014-2019?" tanya Nurdin.
"Setuju," tegas peserta Munaslub Golkar.