Dari informasi yang dihimpun, api berasal dari sebuah kios kosong di bagian depan sebelah kanan.
Namun sumber lain menyebut terdapat tiga titik api yang menghanguskan kios dan los.
Api kemudian merembet ke kios lainnya yang kebanyakan bermaterial kayu. Pedagang pasar menduga terbakarnya pasar akibat adanya sabotase.
Sebab pedagang pasar yang berjualan di Pasar Sementara Limbangan enggan dipindahkan ke lokasi pasar baru.
Para pedagang yang tergabung dalam P3L masih melakukan proses hukum. Di tengah konflik tersebut, tiba-tiba lokasi pasar sementara terbakar.
Ketua P3L, Basar Suryana menuding kebakaran yang terjadi memang disengaja.
Kebakaran bukan disebabkan karena arus pendek listrik. Pihak yang sengaja membuat kebakaran, lanjut Basar, menggunakan cairan kimia untuk membakar pasar.
"Tidak ada bau yang tercium. Jadi bukan pakai minyak tanah atau bahan bakar lain. Jadi besar kemungkinan kebakaran ini memakai bahan kimia," ujar Basar waktu itu.
Basar menjelaskan, ada tiga titik api di lokasi pasar sementara sebelum kebakaran besar terjadi.
Saat api membakar bagian depan, listrik masih menyala. Kobaran api dari ketiga titik itu kemudian merembet ke sebagian besar lokasi pasar.
Pada pukul 01.30, api telah berkobar di tengah-tengah pasar sementara.
"Kalau akibat konsleting listrik di tempat api muncul harusnya padam. Tapi ini tidak terjadi. Listrik terus menyala di titik api dan baru padam sekitar jam 03.00 setelah api membakar semua kios," katanya.
Kebakaran yang terjadi kemarin, tambah Basar, di luar dugaan pihaknya.
Bahkan diakui Basar, para pedagang sudah mengantisipasi adanya sabotase sejak satu bulan lalu.
"Kami juga selalu mengadakan ronda malam. Tapi semalam (kemarin), beberapa orang yang ronda berlarian dan berteriak ada api," ucapnya. (cis)