TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekitar 50 karyawan Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS), mengirimkan surat keluhan ke Pemkot Surabaya.
Surat keluhan itu mereka tandatangi dengan isi terkait ketidaknyamanan bekerja di bawah direksi yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Dirut yang dipegang Aschta Nita Boestani Tajudin dan Direktur Keuangan, Fuad Hasan.
"Dalam surat tersebut, kami sampaikan keluhan kami mengenai sikap bu Aschta yang arogan, memaksakan kehendak tanpa pernah mendengar suara kami yang sudah puluhan tahun bekerja di KBS," ungkap salah seorang pegawai KBS yang menolak disebutkan namanya, Selasa (24/5/2016).
Pegawai tersebut lantas membeberkan bahwa suasana kerja KBS tak lagi kondusif lantaran Aschta suka marah dan bertindak otoriter.
Tak hanya itu, mereka juga mengungkapkan pelanggaran dalam pengangkatan pegawai KBS yang non prosedural.
Upaya untuk melakukan dialog dengan Badan Pengawas (bawas) KBS guna memperbaiki kondisi kerja yang tak lagi kondusif, ternyata tak membuahkan hasil yang positif. Karena bawas KBS dinilai lebih condong membela Aschta.
"Kami para karwawan berharap Bu Risma bentuk dan turunkan Tim Investigasi. Kami ingin direksi KBS diganti," imbuhnya, merujuk pada nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Plt Dirut PDTS KBS, Aschta saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya surat tersebut. "Saya tidak tahu dan belum melihat suratnya. Jadi tidak bisa komentar," jawabnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian, Khalid, saat dikonfirmasi mengaku sudah mendengar adanya surat tersebut dan sudah sampai di sekretariatan.
"Tapi belum tahu isinya, karena belum ada disposisi," kata Khalid.
Namun, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Ketua Bawas PDTS KBS, Heri Purnomo.
"Dan Pak Heri mengatakan siap menyelesaikan. Kami menyerahkan sepenuhnya pada Bawas," tambah Khalid.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, Ketua bawas PDTS KBS, Heri Purnomo belum bisa dihubungi. Sehingga belum ada jawaban atas peristiwa tersebut.