News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Terakhir Lokalisasi, PSK Ini Sempat Layani 4 Tamu

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas di lokalisasi Km 17, Karang Joang, Balikpapan Utara.

TRIBUNNEWS.COM -- ITA (29) --bukan nama sebenarnya, salah satu pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di Wisma Mekar Sari, Lokalisasi Bayur belum juga mempersiapkan diri menjelang penutupan lokalisasi besok (hari ini, red). Bahkan hari‑hari terakhir lokalisasi yang memiliki luas sekitar 2 hektar itu bakal ditutup, dirinya masih menjajakan diri.

"Malam ini sampai pagi tidak boleh lagi beroperasi, jadi ya di wisma saja. Tidak ada persiapan, packing baju juga belum, karena memang belum ada kejelasan tentang penutupan. Termasuk dengan pesangon," ungkapnya yang mengaku baru 3 bulan di Samarinda, Selasa (31/5).

Ita mengaku hari terakhir berada di lokalisasi sebelum ditutup, dirinya sempat melayani 4 tamu. Dia menilai hasil melayani 4 tamu tersebut lumayan untuk tambah‑tambah penghasilannya.

Namun Ita mengakui, dirinya tidak dapat pergi ke kampung halamannya dalam waktu dekat, kendati dipaksa oleh pemrintah. Pasalnya dirinya sudah memesan tiket pulang pesawat pada 30 Juni mendatang.

"Malam lalu, saya sempat layani 4 tamu, lumayan lah untuk tambahan kalau memang disuruh pulang," ucap wanita asal Semarang, Jawa Tengah itu.

Dia sangat mendukung dengan rencana dari pemerintah, pasalnya dia mengaku tidak akan terus menerus bekerja sebagai wanita pemuas nafsu pria itu, dia pun ingin berubah dan bekerja dengan baik, dan dapat menata hidup yang lebih baik lagi.

"Saya pribadi mendukung dengan rencana pemerintah itu, tapi jangan dadakan lah, beri lah kami waktu lagi, setahun lagi kalau bisa, jadi saya bisa punya modal lebih, kalau pesangon itu saja, ya tidak cukup untuk mulai usaha," ungkapnya pasrah.

Pemkab Kutai Timur sudah memastikan menutup seluruh lokalisasi di wilayah Kutai Timur yang masih aktif pada 1 Juni sesuai instruksi Gubernur Kaltim. Untuk penanganan para PSK pasca penutupan masih dalam penggodokan.

Apakah akan dipulangkan, atau diberi keterampilan agar para pekerja seks tersebut beralih profesi menjadi lebih baik.

Ketua Tim Penutupan Lokalisasi Kutim, Mugeni mengatakan pihaknya cenderung memulangkan para penghuni lokalisasi di Kutim. Seperti pengalaman yang lalu saat penutupan eks lokalisasi Kampung Kajang, ternyata ada beberapa yang kembali ke Kutim dan bekerja kembali di beberapa THM.

Untuk lokasi‑lokasi menurut Mugeni masih dikoordinasikan pemanfaatannya. Karena mau dihancurkan, rumah‑rumah di area lokalisasi tersebut milik warga setempat.

Terpisah, Kabid Rehabilitasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kutim, Wildaniar mengatakan untuk penyelenggaraan pelatihan keterampilan bagi para penghuni eks lokalisasi tidak bisa hanya menjadi beban Dinas Sosial saja.

Tapi harus melibatkan SKPD terkait lainnya. Seperti dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB). (cde/sar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini