Laporan wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, RAHMADHANI - Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah soal awal Ramadan 1437 Hijriah, namun sejak pagi sejumlah tempat pemakaman umum mulai dituju warga yang hendak melakukan ziarah kubur, Minggu (5/6/2016).
Ziarah atau nyekar kubur sendiri sudah jadi salah satu tradisi masyarakat Banjar, dan Indonesia pada umumnya sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Seperti terlihat di Makam Laban Guntung Payung Banjarbaru misalnya. Aktivitas makam sudah sibuk sejak pagi, kedatangan sejumlah warga yang nyekar makam orangtua, keluarga, kerabat dan sebagainya.
Selain membacakan doa serta ayat-ayat suci Al-Quran, warga pun terlihat membersihkan makam masing-masing keluarganya.
Rama, salah seorang warga Banjarbaru, mengatakan bahwa menjelang bulan Ramadan waktu yang tepat untuk nyekar ke makam orangtuanya.
“Sudah tradisi tiap tahun mas sama keluarga besar, buat mendoakan saja, sekalian bebersih makam. Momen seperti ini bisa jadi sebagai pengingat pada keluarga yang sudah tiada,” ujarnya.
Momen ini uufa dimanfaatkan para pengais rezeki untuk berjualan kembang di sekitar makam.
Kembang melati dan kenanga adalah salah satu benda 'wajib' buat dibawa saat nyekar.
"Sebungkus kembang Rp 10 ribu. Ya Alhamdulillah ada rezeki di awal ramadan, bisa nambah buat modal jualan menu buka puasa nanti," ucap Ijur, salah satu pedagang kembang. (*)