News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2016

Heboh! Warung Siluman di Kudus Sediakan Makan Gratis bagi Pengunjung yang Berbuka Puasa

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HEBOH Warung Siluman Di Kudus Gratis bagi Pengunjung Berbuka Puasa

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS- Sekitar 30 menit jelang waktu berbuka puasa, Masri (65), turut mengantri di sebuah warung tenda sederhana, yang terletak di Jalan A. Yani, Kudus, Kamis (9/6) kemarin.

Setelah mengantri beberapa saat, ia mendapat sebungkus nasi rames, dengan lauk telur ceplok berbumbu, serta segelas air mineral.

"Saya cuma pesan satu bungkus saja, untuk saya sendiri. Keluarga sudah berbuka di rumah," kata penarik becak yang biasa mangkal di perempatan Jalan A. Yani Kudus itu.

Usai mendapat sebungkus nasi dan segelas air mineral, Masri tak mengeluarkan uang sepeser pun.

Ia hanya mengucap terimakasih, kepada Sri Idayati dan Karmi, dua orang pelayan warung tersebut.

Ya, warung tenda sederhana itu adalah 'Warung Sedekah'. Siapa pun, utamanya para fakir-miskin dan kaum dhuafa, bisa makan sampai kenyang di warung itu, gratis.

"Saya sudah empat kali ini makan di sini. Kalau mau nambah sebenarnya boleh, tapi saya cukup sebungkus ini saja," urai Masri.

Bagi penarik becak seperti Masri, keberadaan 'Warung Sedekah' tersebut sangat membantu.

"Ya tentu senang sekali, apalagi sekarang penghasilan orang seperti saya ini tak menentu," ucapnya, semringah.

Senada disampaikan pengunjung lain, sebut saja Narto. Bahkan, sore itu ia memesan nasi tiga bungkus sekaligus. "Saya bungkusin teman juga, boleh kok," ucapnya.

Penggagas 'Warung Sedekah', Bosnia Sasmito (51), mengatakan warung gratis tersebut buka tiap dua pekan sekali.

"Tiap malam Jumat. Karena malam Jumat ini buka, malam Jumat minggu depan gak buka, buka lagi malam Jumat selanjutnya," ujar dia.

Disampaikan, Warung Sedekah buka sejak awal Januari 2016 lalu. Sekali buka, minimal ia menyediakan 200 porsi nasi bungkus (nasbung), lengkap dengan lauk pauk dan segelas minuman, teh hangat atau air mineral.

"Awalnya di Jalan KH R Asnawi, kawasan Jember, pernah di sekitar Matahari Mall juga, kadang di sini. Karena berpindah-pindah, ada yang menyebutnya 'Warung Siluman'," ucap warga Desa Payaman, Kecamatan Mejobo.

Disinggung cerita mengenai munculnya Warung Sedekah, Bosnia bercerita bahwa inspirasi membuka warung gratis itu muncul usai ia menunaikan salat tahajud.

Diakui, ia seringkali membangunkan teman-temannya yang mau diajak tahajud, via telpon.

"Ide membuka warung itu kemudian saya sampaikan kepada seorang kenalan. Saya tak punya uang untuk membuka sendiri, tapi saya siap menjalankannya," cerita Bosnia.

Sang teman tersebut, sambung dia, sangat antusias, dan bersedia menjadi donatur tetap.

"Tiap dua minggu sekali, dia kasih uang saya untuk belanja kebutuhan membuka warung ini. Sekali buka minimal Rp2 juta, untuk 200 porsi nasi bungkus," paparnya. (tribunjateng/yayan isro roziki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini