News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Kekerasan Seksual Disertai Pembunuhan Terus Meningkat, Ini Kata Yesmil

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI, DIPERAGAKAN MODEL.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - DS alias Adi (21), menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap Angesti Sistiana (20) di RT 17/4 Kampung Sungapan, Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (11/6/2016).

Peristiwa itu berawal ketika Adi menyukai korban. Namun korban tidak merespon hal itu sehingga timbul niat Adi untuk merudapaksanya.

Nahas ajal menjemput Angesti setelah dicekik Adi yang urung merudapaksanya ketika tak sadarkan diri.

Pria yang kesehariannya berjualan bubur kajang hijau itu mencekik Angesti tersadar ketika sedang dicabuli.

Kasus kekerasan seksual disertai pembunuhan yang korbannya wanita bukan pertama kali terjadi akhir-akhir ini.

Sejumlah kasus serupa terus bermunculan di sejumlah wilayah di Indonesia sejak kasus Yuyun di Bengkulu terungkap.

Ironisnya, beberapa pelaku pun diketahui masih berusia di bawah umur.

Melihat hal itu, Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar, menilai, kasus kekerasan seksual disertai pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini dipicu beberapa hal.

Faktor pemicu itu, kata Yesmil, yakni proses pembelajaran dan kurangnya kontrol sosial di lingkungan sekitarnya.

"Untuk pelaku anak misalnya, itu dipengaruhi proses pembelajaran. Kontrol lingkungannya kurang terhadap perilaku seksual anak-anak ini dan proses pendidikan seks untuk mereka tidak ada sehingga mereka belajar sendiri. Mereka belajar secara cepat, keliru, dan akhirnya ingin coba-coba," ujar Yesmil kepada Tribun melalui sambungan telepon, Selasa (14/6/2016).

Sedangkan untuk pelaku dewasa, kata Yesmil, dipengaruhi adanya pergeseran moral sehingga mereka sulit membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Para pelaku kejahatan dengan mudah melakukan perbuatannya lantaran kurangnya kontrol sosial.

Menurutnya, Orang gampang marah, kekerasan sering terjadi, dan yang paling mengerikan orang mudah sekali membunuh orang lain dengan alasan yang sederhana.

"Kasus kekerasan seksual ini ni belum akan berhenti sebelum ada penyelesaian yang tuntas, baik dari segi pendidikan dan penegakan hukum," kata Yesmil. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini