Laporan wartawan Tribun Batam, Thom Limahekin
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Keluarga Petrus Bala, pasien dengan urat tendom putus pada pergelangan kaki kanan, mengaku kecewa karena lambat mendapat pelayanan dari pihak RSUP Kepri.
Mereka menyayangkan ketidaksiagaan tenaga dokter di RS milik pemerintah itu.
Mereka secara khusus menyesalkan sikap dokter bedah yang tidak cepat menangani Petrus karena alasan praktik pribadi di rumah.
"Sebagai masyarakat, saya kecewa akan pelayanan kesehatan di RS itu. Kalau sebagai keluarga, saya tentu sakit hati. Karena adik saya tidak ditangani dengan cepat. Kami ini orang miskin. Tetapi kami punya kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehataan. Setiap bulan, kami patuh kok membayar iuran," ujar Boli Alrahman, saudara Petrus kepada Tribun, Selasa pagi.
Boli Alrahman, saudara Petrus kepada Tribun, Selasa (14/6/2016) pagi menceritakan bahwa Petrus mengalami kecelakaan kerja saat menggunakan mesin potong rumput di rumahnya, RT 1/RW 3 Malang Rapat, daerah Trikora Kabupaten Bintan, Senin (13/6/2016) sore.
Pisau pemotong rumput terlepas dari dudukannya dan melayang menghantam bagian belakang pergelangan kaki kanannya.
Sayatan mata pisau tersebut mengakibatkan urat tendom pada pergelangan kaki kanan bagian belakang terputus.
Boli dan anggota keluarga lainnya langsung membawa Petrus ke Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Berakit.
Namun, perawat di Puskesmas ini tidak sanggup menangani kasus yang dialami Petrus.
Perawat tersebut kemudian merujukkan adik Boli ini ke RSUP Kepri.
"Perawat bilang, urat tendomnya putus dan harus cepat dioperasi. Karena itu, kami langsung membawanya di RSUP Kepri dan tiba di sana sekitar pukul 17.30 WIB," ungkap Boli.
Petrus lalu ditangani di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Kepri.
Namun, Boli dan keluarganya mulai kesal ketika melihat Petrus masih terbaring di ruang IGD sampai pukul 22.00 WIB dan belum juga dipindahkan ke ruang rawat inap.
Mereka kecewa ketika mendengar informasi dari perawat di IGD bahwa Petrus tidak bisa langsung dioperasi karena dokter bedah yang menangani kasus itu sedang tidak berada di RS.
"Adik saya tidak bisa dioperasi kemarin. Karena dokter bedahnya tidak ada di RS. Perawat di IGD bilang dokter bedah sedang buka praktik di rumahnya.
Dokter bedahnya baru datang hari ini pada pukul 08.00 WIB," cerita Boli.(*)