TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Kapolres Jember, AKBP Sabilulul Alif, melakukan buka puasa bersama para tahanan Polres Jember, Jumat (17/6/2016).
Bersama jajaran perwira, Sabilul duduk lesehan untuk buka puasa bersama narapidana yang saat ini mendekam di tahanan.
"Ramadan ini milik semua orang yang menjalaninya, termasuk para tahanan," kata Sabilul.
Sabilul mengatakan, meskipun para tahanan ini pernah melakukan kesalahan, namun merupakan hak semua orang untuk berubah menjadi lebih baik.
"Momen Ramadan inilah kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik, dan bertobat," kata Sabilul.
Mantan Kapolres Bondowoso itu mengatakan, banyak mantan narapidana yang setelah bebas, hidupnya menjadi lebih baik dan layak. Bahkan banyak pula yang menjadi pemuka agama.
Karena itu, buka puasa dengan para tahanan ini bertujuan untuk memberikan motivasi pada mereka, agar bisa berubah untuk menjadi lebih baik.
Sabilul mengatakan pada para tahanan, masih ada kesempatan untuk menjadi orang yang berguna terutama untuk keluarga.
"Tuhan akan mengubah nasib seseorang, pada mereka yang benar-benar ingin berubah menjadi lebih baik," kata mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya itu.
Usai buka puasa, Sabilul menjadi imam melaksanakan Salat Magrib berjemaah dengan para tahanan.
Sebelumnya, di hari yang sama, Sabilul menjadi khatib di Salat Jumat, Masjid Nurul Huda Tamansari, Mumbulsari Jember.
Ini merupakan program Pos Khidmat yang dicanangkan oleh Polres Jember. Kali ini, permintaan ceramah datang dari pihak pengurus masjid.
"Kami bersyukur telah mendapat pengakuan. Banyak permintaan kepada saya untuk mengisi ceramah kamtibmas di berbagai Masjid di Wilayah Kabupaten Jember," kata Sabilul.
Dalam ceramahnya, Sabilul menyampaikan himbauan gangguan kamtibmas khususnya di bulan Ramadhan.
Masyarakat dihimbau untuk tingkatkan giat siskamling, larangan membunyikan mercon/petasan, bahaya narkoba, radikalisme dan juga larangan mengadakan kegiatan sound mini.
Melalui program Pos Khidmat (Polisi Khotbah dan Ceramah Sholat Jumat), polisi Polres Jember membekali anggotanya kemampuan dan keahlian untuk ceramah agama atau kultum.
Sudah ada buku panduan yang dibuat oleh Polres Jember bekerjasama dengan alim ulama.
Materi ceramah ataupun kultum, berisi materi kamtibmas yang diselaraskan dengan ajaran-ajaran Islam. Anggota polisi kemudian disebar ke seluruh wilayah untuk memberi ceramah agama atau kultum bagi anggota yg sudah terlatih.
”Saya berharap dengan orientasi program kerja melalui pendekatan kearifan lokal ini, masyarakat bisa didorong untuk dapat memahami dengan benar apa saja tentang tugas kepolisian yang mencakup seluruh aspek sosial dari kenyamanan dan ketertiban umum," kata polisi asal Gresik itu. (surya/haorrahman)