TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perjalanan tujuh kereta api (KA) lintas selatan Jawa terganggu akibat banjir di antara Stasiun Gombong dan Stasiun Ijo, Kebumen, Jawa Tengah.
Gangguan lain juga berupa longsor.
"Banjir tersebut menggenangi jalur rel km 425+4/5 antara Stasiun Gombong dan Stasiun Ijo. Bahkan, banjir yang berlangsung sejak pukul 16.50 WIB dengan tinggi genangan air hingga 20 centimeter di atas rel itu masuk ke dalam Terowongan Ijo," kata kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono, Sabtu malam.
Menurut dia, banjir tersebut segera dilaporkan oleh petugas jaga terowongan sehingga semua perjalanan KA dihentikan sementara untuk menunggu air surut dan pemeriksaan jalur bekas genangan.
Ia mengatakan hal itu dilakukan karena pihaknya harus meyakinkan jalur dalam kondisi aman untuk dilalui KA dan tidak ada yang gogos.
Akibat banjir tersebut, kata dia, dua kereta api dari arah timur sempat tertahan di Stasiun Gombong, yakni KA Pasundan jurusan Surabaya-Kiaracondong dan KA Progo jurusan Lempuyangan-Pasarsenen.
"Genangan air surut sekitar pukul 17.20 WIB sehingga jalur KA bisa dilalui lagi. Kereta api yang pertama kali melewati lokasi banjir, yakni KA Pasundan dengan kecepatan 5 kilometer per jam," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan perjalanan KA Pasundan kembali tertahan akibat adanya gogos (bagian bawah rel tergerus air, red.) sekitar 15 meter dengan ketinggian 30 centimeter di km 423+0/1 antara Stasiun Ijo dan Stasiun Tambak serta longsoran tebing di km 423+2/3.
Oleh karena lokasi gogos dan longsoran tebing itu berjarak sekitar 2,5 kilometer sebelah barat lokasi banjir, kata dia, perjalanan KA Pasundan terpaksa tertahan di Stasiun Ijo sedangkan KA Progo masih berada di Stasiun Gombong.
Setelah dilakukan penanganan dengan cepat oleh tim prasarana dari PT KAI Daop 5 Purwokerto, kata dia, lokasi longsor dan gogos bisa dilalui KA kembali mulai pukul 19.14 WIB.
Meskipun demikian, dia mengatakan kecepatan KA yang melintasi lokasi gogos dan longsor itu masih dibatasi maksimum 5 kilometer per jam dan akan ditingkatkan jika kondisi sudah memungkinkan karena pembenahan jalur masih terus berlanjut.
"Lokasi tersebut adalah salah satu titik rawan longsor yang masuk dalam pengawasan. Di lokasi itu telah ditempatkan petugas penjaga untuk memantau situasi dan kondisi jalur, terutama saat hujan," katanya.