"Yang bersangkutan sudah minta maaf, dan wali kota juga sudah memaafkan, karena ini bulan Ramadan, wali kota memaafkan, jadi semuanya sudah selesai," katanya.
Kapolres mengungkapkan isi pesan singkat yang membuat Wali Kota Samarinda meradang. Selain mengkritik tentang banjir yang hingga saat ini belum tuntas, ada juga isi SMS yang mengait-kaitkan wali kota dengan salah satu tokoh di Kaltim. Hal itulah yang membuat Wali Kota Jaang melaporkan Hamid ke kepolisian.
Kendati belakangan Jaang berkilah telah memerintahkan melakukan penangkapan. Sebenarnya dia hanya ingin tahu siapa yang mengirim pesan singkat tersebut.
"Selain kritik tentang banjir, ada juga isi SMS yang menyinggung, yang menyama-nyamakan wali kota dengan salah satu nama yang tidak bisa kami sebutkan namanya. Mungkin itu yang membuat wali kota melaporkan," tuturnya.
Kapolres pun meminta kepada setiap pejabat publik untuk dapat instrospeksi diri, terlebih yang berkaitan dengan masyarakat banyak tentang kepentingan umum.
Dia meminta kepada warga untuk menyampaikan aspirasi maupun kritik kepada pemerintah dengan santun.
"Ini jadi pelajaran kita semua, sampaikan aspirasi harus sopan dan sesuai dengan tempatnya, termasuk dengan pejabat publik juga harus introspeksi diri mengenai masalah yang berkaitan dengan masyarakat," ujarnya.
Vokal Bicara Banjir
Abdul Hamid mengaku memperoleh nomor ponsel Wali Kota Jaang dari seorang warga yang ditemui di Kantor Jamkesda Samarinda, Jalan KH Wahid Hasyim.
Saat itu dia dan warga lain memprotes tentang tidak berlakunya Jamkesda untuk digunakan berobat.
Karena senasib, dia minta nomor ponsel wali kota dan langsung menyimpan di daftar kontak ponsel.
Selama tiga hari mendekam di tahanan Polres, Abdul Hamid mengaku diperlakukan sangat baik oleh petugas dan juga tahanan lainnya.
Bahkan dia kerap dipercaya menjadi imam saat salat. Menurutnya, seluruh haknya menjalankan ibadah puasa terpenuhi, mulai sahur, buka puasa hingga salat terawih berjamaah.
"Dingin ya memang dingin di tahanan, tidak senyaman di rumah. Tapi, semua kebutuhan saya menjalankan puasa terpenuhi. Petugas juga baik termasuk dengan teman-teman tahanan lain," ungkapnya.
Abdul Hamid dikenal sosok yang cukup vokal membicarakan permasalahan banjir di lingkungan tempat tinggalnya.