Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Berbagi parcel sudah menjadi tradisi tersendiri saat menjelang hari raya idul fitri.
Orang-orang biasanya akan mengirimkan parcel kepada kerabat mereka untuk menjalin silaturahmi.
Momen tersebut membawa untung bagi para pengusaha keranjang parcel.
Menjelang hari Idul Fitri, para pengusaha keranjang parcel kebanjiran pemesan maupun pembeli.
Hariani (46), salah satu pengusaha keranjang parcel di Jl Rajawali, Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso merasakan berkah jelang hari raya Idulfitri tersebut.
Hariani yang ditemui di tempat usahanya, Kamis (23/6) mengaku sudah beberapa hari terakhir ini keranjang parcel buatannya diserbu oleh pembeli.
Hasilnya pun tak sedikit, Hariani mampu mengantongi satu hingga dua juta rupiah setiap harinya dari penjualan keranjang tersebut.
"Sudah beberapa hari ini memang banyak pembeli yang datang, dan ini akan sampai dua hari menjelang lebaran nanti. Alhamdulillah bisa dapat satu-dua juta setiap harinya," ungkapnya.
Usaha rumahan milik Hariani ini, setiap harinya memproduksi 200-300 buah keranjang parcel berbagai ukuran, yang dibuat oleh empat orang pengrajin.
Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, untuk keranjang parcel persegi biasa ditawarkan dengan harga Rp6.000-15.000.
Untuk keranjang susun ditawarakan dengan harga Rp20.000-40.000. Sementara untuk keranjang dengan model khusus seperti rumah dan kapal pinisi ditawarkan dengan harga Rp50.000 per keranjang.
"Setiap hari sekitar 100-200 keranjang bisa laku terjual, sebagian dibeli perorangan, namun ada juga yang borongan," terang Hariani yang mengaku mulai merintis usahanya sejak tahun 1993 ini.
Untuk memenuhi kebutuhan keranjang parcel yang semakin meningkat, Hariani setiap harinya harus mendatangkan bahan baku rotan dari berbagai daerah seperti Palopo, Mamuju, dan kendari.
Tak hanya itu, empat pekerja Hariani pun harus bekerja hingga larut malam untuk memenuhi kebutuhan keranjang tersebut.
"Ada empat pengrajin di sini, mereka biasanya bekerja sampai subuh menjelang sahur untuk membuat keranjang," pungkasnya. (*)