TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan bekerja keras mengevakuasi warga di Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tim SAR Gabungan mengevakuasi warga yang terjebak hujan abu dan pasir yang mengguyur wilayah tersebut, Kamis (7/11/2024) kemarin.
Bahkan, mereka sempat terjebak selama 30 menit saat mengevakuasi seorang lansia yang terkena stroke.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Ops Basarnas Maumere, Suryaman.
Tim SAR baru bisa keluar saat aktivitas erupsi sudah berkurang.
"Mereka terjebak lebih kurang setengah jam, memang pada saat itu erupsinya besar sekali, awan hitam mengepul sehingga rekan-rekan tidak bisa keluar dari Desa Nawokote tidak bisa keluar sambil menunggu aktivitas erupsi berkurang," ujarnya.
Saat abu tebal turun, jarak pandang disebut hanya satu meter saja.
"Selain Debu memang ada batu-batu kecil dan kerikil namun teman-teman menggunakan peralatan safety," jelasnya, dikutip dari TribunFlores.com.
Diketahui, para petugas mengevakuasi warga yang berada di zona merah.
Kini, warga yang sudah dievakuasi langsung dibawa ke posko-posko pengungsian yang jaraknya lebih aman.
Diperkirakan, jumlah pengungsi akan semakin bertambah pasca peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi.
Baca juga: Cerita Anak-Anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Sebut Tak Ada Kegiatan hingga Membosankan
Ratusan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dievakuasi
Ratusan pengungsi asal Desa Nawokote Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur yang bertahan tanpa bantuan selama empat hari di perkebunan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang dievakuasi.
Ratusan ratusan pengungsi tersebut sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan ke posko yang sudah disiapkan oleh Pemda Flores Timur, Kamis (7/11/2024).
Kristina Aran (54), seorang pengungsi, mengungkapkan warga mengungsi secara mandiri di lokasi tersebut karena dinilai aman dan cukup jauh dari pusat letusan.