Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Kasus sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sudah terjadi sebelum pergantian tahun 2024 menuju 2025.
Baca juga: Bangkitkan Industri Susu Lokal, Menko Pangan Resmikan Kandang Sapi Perah Rakyat di Pasuruan
Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar mencatat ada dua jenis sapi yang paling banyak terdampak virus PMK. Keduanya adalah Limosin dan Simmental.
Medis Veteriner Dispertan PP Kabupaten Karanganyar Fatkhurahman mengatakan, kejadian tersebut sudah terjadi sejak bulan November 2024.
"Kasus ini (PMK) mulai muncul sejak dua bulan yang lalu," kata Fatkhurahman, Jumat (3/1/2025).
Fatkhurahman mengatakan, hingga saat ini tercatat ada 50 ekor sapi yang sakit dan 9 ekor sapi yang mati karena PMK.
Baca juga: Dukung Program Prabowo, Mentan Amran Bawa Investor Asal Vietnam Investasi di Industri Sapi Perah
"Tercatat di tahun 2025, sudah ada 25 sapi yang sakit dan 1 sapi yang mati karena virus ini," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait pencegahan menularnya virus PMK ke sapi-sapi lainnya yang masih sehat.
"Kami sarankan untuk tidak memasukkan sapi baru dari luar daerah, desinfeksi kandang dan lingkungan, pengobatan," ungkap dia.
Baca juga: 1000 Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Israel di Lebanon, Makin Tak Terkendali dan Kian Merajalela