News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Supriyanto Gali Makam Ibunya Kemudian Simpan Mayatnya di Kamar, Alasannya Tak Masuk Akal

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Supriyanto (kiri) pria yang membongkar makam ibu kandungnya di warga Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggungawa Tengah, saat diperiksa Kapolsek Kedu, AKP Sri Haryono, di Mapolsek setempat, Selasa (21/6/2016).

TRIBUNNEWS.COM - Supriyanto (47), warga Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, nekat membongkar makam ibunya.

Mayat sang ibu yang bernama Parimah (70) itu kemudian disimpan di kamarnya.

Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah, masih berupaya mengungkap motif di balik perbuatan Supriyanto.

Kepala Polres Temanggung Ajun Komisaris Besar Polisi Wahyu Wim Hardjanto mengungkapkan, dari pengakuan Supriyanto, pembongkaran itu dilakukan karena ia bahwa berkeyakinan ibunya, Parimah (70), bisa hidup kembali.

Pria itu membongkar makam bersama enam teman-temannya setelah 40 hari kematian Parimah, yang meninggal pada 14 April 2016.

Jenazah Parimah kemudian disimpan di kamar Supriyanto selama sebulan.

Wahyu mengatakan, ada dugaan bahwa warga warga Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, itu menganut aliran tertentu.

"Menurut informasi, Supriyanto dan teman-temannya ini biasa menggelar ritual tertentu di rumah Supriyanto tiap Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon," kata Wahyu, Selasa (21/6/2016).

Wahyu masih belum mengetahui kepercayaan apa yang dianut Supriyanto itu.

Dalam waktu dekat, polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan Supriyanto dan teman-temannya dengan melibatkan tim psikiater dan dokter spesialis penyakit jiwa.

"Atas perbuatanya itu, para pelaku dikenai Pasal 180 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal satu tahun empat bulan kurungan penjara," kata Wahyu.

Supranatural
Kepala Desa Bojonegoro Siyono mengatakan, sejauh ini warga mengenal Supriyanto sebagai ahli supranutural.

Dia kerap menggelar ritual-ritual yang dinilai aneh oleh warga, setiap Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon.

Supriyanto juga termasuk orang tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini