Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, TAHUNA - Sebuah sekolah di Desa Sawangbendar, Tahuna, yang disulap sebagai kamp pengungsian warga terdampak bencana ramai, Jumat (24/6) siang.
Ibu-ibu tampak riang gembira, tertawa. Mereka saling bercanda satu sama lain. "Kami harus bahagia agar masakannya enak," ujar Fenny, seorang ibu. Ibu lain turut mengiyakan.
"Meski bencana kami tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan," sambung dia.
Saat itu mereka sibuk memasak nasi, ikan dan sayur terong. Selama mengungsi, makanan itu yang selalu mereka masak. Ada juga telur dan mi instan.
Meski serba terbatas, mereka tak kesulitan makanan selama mengungsi pascabencana banjir bandang dan tanah longsor pada 21 Juni 2016 lalu itu.