Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan Jembatan Sipait B yang menghubungkan Pemalang-Pekalongan, dapat dioperasikan fungsional pada H-6 sebelum lebaran.
Pejabat Pembuat Komitmen PJN Wilayah 1 Jawa Tengah, BBPJN V Kementerian PUPR Ya'F Foor Sulaimain mengatakan, progres pengerjaan Jembatan Sipait terdapat tiga bentang, dimana bentang timur dan barat telah selesai pengecoran lantai dan tinggal satu bentang lagi.
"Harapan kami pada H-6 sudah dibuka untuk lalu lintas, belum 100 persen, tapi fungsional. Jembatan ini aman nantinya untuk dilalui, kami tidak buka kalau tidak aman," katanya di Jembatan Sipait, Pekalongan, Jumat (25/6/2016) malam.
Jembatan Sipait yang memiliki panjang 90 meter dan lebar 9 meter dikerjakan oleh kontraktor PT Margo Tresno Jaya, menargetkan perbaikan jembatan hingga 100 persen jadi pada 18 September 2016.
Dengan demikian setelah arus mudik dan balik selesai, pengerjaan akan dikebut kembali.
Jembatan yang akan dioperasionalkan untuk jalur pemudik, sedikit banyak dapat mengurangi kemacetan yang biasanya terjadi pada sekitaran Jembatan Sipait.
"Tahun kemarin di sini, tanpa ada kegiatan apapun pasti macet, macetnya panjang karena kemacetan ada di daerah Wiradesa yang ada pasar, jadi kalau ini belum selesai akan menambah titik kemacetan," tuturnya.
Telan Dana Rp 25,6 Miliar
Pergantian Jembatan Sipait B yang menelan dana APBN 2015 dan 2016 senilai Rp 25,6 miliar, dilakukan karena jembatan yang sama sudah memiliki umur 70-an tahun dan sudah tidak layak untuk dilalui kendaraan, telebih menahan beban yang berat.
"Sumber dananya, dari APBN murni, kami lakukan percepatan (pembangunan) untuk mendukung arus lebaran," tuturnya.
Menurutnya, Jembatan Sipait B memiliki kekuatan yang jauh besar dibandingkan sebelumnya dan didisain mampu bertahan atau layak digunakan hingga 50 tahun.
"Konstruksi lama berupa jembatan rangka baja CH, safety factor relatif rendah dibanding tipe konstruksi lainnya, sehingga kalau overload sangat mengkhawatirkan, sekarang materialnya beton," tuturnya.
Sementara kendala yang dihadapi pekerja dalam pergantian Jembatan Sipait B, yaitu curah hujan cukup tinggi. Kondisi ini, dinilai mengganggu pekerja dan menyebabkan debit air pada sungai menjadi banyak dan permukaan air naik.